PUPR Dorong Peningkatan Kualitas Baja Konstruksi di Indonesia

: Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Abdul Muis saat memberikan sambutannya pada kegiatan Seminar Nasional dan Pameran Rantai Pasok Konstruksi Baja 2024 dengan tema “Menjadikan Konstruksi Baja Tuan Rumah di Negeri Sendiri” pada Rabu (10/7/2024)/Foto : Biro Komunikasi Publik PUPR


Oleh Farizzy Adhy Rachman, Rabu, 10 Juli 2024 | 21:52 WIB - Redaktur: Untung S - 325


Jakarta, InfoPublik – Dalam melaksanakan pembangunan konstruksi di seluruh Indonesia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong peningkatan kualitas dan penggunaan konstruksi baja di Indonesia karena memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan konstruksi dalam negeri. 

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Konstruksi Kementerian PUPR Abdul Muis dalam sambutannya pada kegiatan Seminar Nasional dan Pameran Rantai Pasok Konstruksi Baja 2024 dengan tema “Menjadikan Konstruksi Baja Tuan Rumah di Negeri Sendiri” pada Rabu (10/7/2024).

“Berdasarkan total anggaran tersebut, diestimasikan jumlah kebutuhan material dan peralatan konstruksi, khususnya material baja konstruksi sekitar 1,1 juta ton. Di samping itu, selama pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), estimasi kebutuhan baja konstruksi pada 2023-2024 sekitar 331,2 ribu ton,” kata Dirjen Abdul Muis dalam siaran pers yang diterima InfoPublik pada Rabu (10/7/2024).

Sementara itu, mengacu pada data South East Asia Iron and Steel Institute (SEAISI), diestimasikan pertumbuhan rata-rata konsumsi (demand) Baja Nasional sepanjang 2024-2030 diperkirakan sebesar 5,5 persen per tahun dan angka produksi Baja Nasional juga tumbuh rata-rata sebesar 3 persen per tahun. 

“Oleh karena itu, Kementerian PUPR mengapresiasi Indonesian Society of Steel Construction (ISSC) atas inisiasinya melaksanakan kegiatan seminar nasional ini. Harapannya, pada akhir pelaksanaan ini kita akan memperoleh kolaborasi yang baik melalui sinergitas seluruh pemangku kepentingan terkait konstruksi baja,” sebut Dirjen Abdul Muis.

Dirjen Abdul Muis juga berharap, visi, misi, dan program kerja ISSC yang telah disusun dan ditetapkan dapat diimplementasikan menjadi kerja-kerja nyata dalam menghadapi perubahan dan tantangan di bidang konstruksi, serta dalam rangka menjadi mitra kerja Pemerintah. 

“Saya ingin berpesan, bahwa pelaksanaan pembangunan infrastruktur nasional skala besar harus dapat dibangun secara profesional sehingga tidak hanya dilihat secara kuantitas namun tetap menjaga kualitas,” ucap Dirjen Bina Marga. 

Oleh karena itu, Dirjen Abdul Muis mengatakan diperlukannya peningkatan aktivitas pembangunan guna mendukung pertumbuhan instruksi konstruksi nasional melalui baja.

“Dengan demikian, peningkatan aktivitas pembangunan nasional dapat memberikan dampak bagi pertumbuhan industri konstruksi. Khususnya terhadap peningkatan penggunaan dan kualitas konstruksi baja nasional,” tandas Dirjen Abdul Muis. 

Sebagai informasi, Kementerian PUPR dipercaya mengelola anggaran 2024 sebesar Rp162,39 triliun dengan rincian sebesar Rp49,09 triliun untuk Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air, Rp63,02 triliun untuk Ditjen Bina Marga, Rp35,49 triliun untuk Ditjen Cipta Karya, dan Rp12,71 triliun untuk Ditjen Perumahan.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Jumat, 1 November 2024 | 08:05 WIB
Pemkot Pontianak Komitmen Mengentaskan Kawasan Kumuh di Tepian Sungai Kapuas
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 30 Oktober 2024 | 16:00 WIB
Menteri PKP: Program 3 Juta Rumah Harus Transparan dan Bebas Korupsi
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 30 Oktober 2024 | 16:00 WIB
Menteri PKP Minta Para Pengusaha Dukung Program 3 Juta Rumah untuk Rakyat
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 30 Oktober 2024 | 15:07 WIB
Dukung Swasembada Pangan, Kementerian PU Percepat Konstruksi Bendungan di Aceh
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Selasa, 29 Oktober 2024 | 20:49 WIB
Kementerian Pekerjaan Umum Perkuat Sinergi dengan DPR untuk Program 2024-2029
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Selasa, 29 Oktober 2024 | 10:45 WIB
Flyover Canguk Magelang Jadi Solusi Kemacetan dan Konektivitas Wisata Borobudur