Mendag Budi Santoso Luncurkan Tiga Program Utama dalam Quick Wins Ekonomi

: Menteri Perdagangan, Budi Santoso hadir pada rapat koordinasi (Rakor) Program Quick Wins pada Kementerian di Bidang Perekonomian/ foto: Humas Kemendag


Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Senin, 4 November 2024 | 21:51 WIB - Redaktur: Untung S - 402


Jakarta, InfoPublik – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengumumkan tiga program kerja utama Kementerian Perdagangan yang menjadi bagian dari Program Quick Wins di bidang perekonomian. Ketiga program tersebut adalah Pengamanan Pasar Dalam Negeri, Perluasan Pasar Ekspor, dan Peningkatan Usaha Kecil dan Menengah Berani Inovasi, Siap Adaptasi (UKM BISA) Ekspor.

Pengumuman itu disampaikan Mendag Budi setelah menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Program Quick Wins pada Minggu (3/11/2024). Dalam siaran pers Kemendag pada Senin (4/11/2024), Mendag Budi menyatakan:

“Fokus program kerja Kementerian Perdagangan ada tiga, yaitu Pengamanan Pasar Dalam Negeri, Perluasan Pasar Ekspor, dan Peningkatan UKM BISA Ekspor. Ketiga program kerja ini menjadi sumbangsih Kemendag dalam penyusunan Program Quick Wins kementerian-kementerian di bidang perekonomian.”

Dalam Program Pengamanan Pasar Dalam Negeri, Mendag Budi menargetkan pemanfaatan 22 pasar yang dibangun pada tahun 2024 menggunakan Dana Tugas Pembantuan sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 9 Tahun 2024 yang diundangkan pada 28 Mei 2024. Selain itu, program ini bertujuan untuk:

  1. Menyelesaikan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) untuk produk nilon dari Tiongkok, Thailand, dan Taiwan.
  2. Menyelesaikan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) untuk pakaian jadi.
  3. Pengawasan perdagangan berkelanjutan untuk 40 jenis produk dan pengawasan selama momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).
  4. Peningkatan nilai transaksi produk dalam negeri pada Hari Belanja Online Nasional (HarBolNas) sebesar 50 persen.

Mendag Budi menyatakan, “Kami meyakini dukungan pemerintah terhadap pasar dalam negeri memainkan peranan penting dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Terutama, dalam kegiatan jual beli di tengah masyarakat, industri lokal, hingga perlindungan konsumen.”

Program Perluasan Pasar Ekspor menargetkan penyelesaian tiga perundingan perdagangan bilateral Indonesia dengan:

  1. Kanada melalui skema Indonesia—Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA—CEPA).
  2. Eurasia melalui skema Indonesia—Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (IEAEU—FTA).
  3. Peru melalui skema Indonesia—Peru CEPA.

Mendag Budi menambahkan, “Ketiga perundingan tersebut telah mencapai kemajuan signifikan dan ditargetkan dapat mencapai penyelesaian substansi dalam waktu dekat.” Selain itu, percepatan perundingan CEPA antara Indonesia dan Uni Eropa (IEU—CEPA) juga menjadi fokus untuk meningkatkan daya saing produk ekspor nasional.

Dalam Program UKM BISA Ekspor, Mendag Budi menetapkan lima target utama:

  1. Pengembangan ekosistem UKM ekspor.
  2. Pembentukan dua pusat ekspor baru di luar Pulau Jawa.
  3. Tercetaknya 100 UKM ekspor hasil program UKM BISA Ekspor.
  4. Tercapainya 600 UKM yang mendapatkan pelatihan ekspor sepanjang periode 21 Oktober—31 Desember 2024.
  5. Optimalisasi peran perwakilan perdagangan dalam promosi ekspor UKM dengan target transaksi mencapai USD 55 juta melalui pameran dan business matching.

“Penguatan ekosistem UKM ekspor diperlukan untuk mendorong kontribusi ekspor UKM menjadi lebih besar dan terukur. Pusat ekspor juga akan sangat berperan penting bagi para pelaku ekspor agar dapat menemukan pasar yang lebih luas,” ujar Mendag Budi.

Mendag Budi menekankan pentingnya kontribusi para pemangku kepentingan dan jajaran Kementerian Perdagangan untuk mencapai target yang telah ditetapkan. “Kolaborasi dan sinergi para pemangku kepentingan dan jajaran Kemendag penting dilakukan untuk mencapai target tersebut,” pungkasnya.

Pada serah terima jabatan Menteri Perdagangan pada Senin (21/10/2024), Mendag Budi telah menegaskan ketiga program kerja tersebut sebagai program utama Kemendag dan meminta dukungan penuh dari para pelaku usaha, pemangku kepentingan, serta pegawai Kemendag untuk menjalankan ketiga program dengan baik.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 6 Desember 2024 | 21:43 WIB
Harbolnas 2024 Siap Dongkrak Penjualan UMKM, Targetkan Rp40 Triliun
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 6 Desember 2024 | 21:30 WIB
Wamendag: Ciptakan Ekosistem Modest Fesyen Inklusif, Inovatif, dan Berkelanjutan
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 6 Desember 2024 | 21:24 WIB
KADI Inisiasi Penyelidikan Antidumping terhadap Impor Produk Polypropylene Homopolymer
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 6 Desember 2024 | 19:12 WIB
Harbolnas 2024 Dorong Pemberdayaan E-Commerce dan Produk UMKM Indonesia
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 6 Desember 2024 | 05:58 WIB
Wamendag Prioritaskan Perdagangan Hijau, Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 4 Desember 2024 | 17:55 WIB
Upah Minimum 2025 Naik 6,5 Persen, Berlaku Mulai 1 Januari
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Rabu, 4 Desember 2024 | 17:50 WIB
Mendag Lepas Ekspor Porduk UMKM Jawa Timur Senilai Rp3,9 Miliar