- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Senin, 4 November 2024 | 21:51 WIB
: Konferensi pers Pasca-Rapat Koordinasi (Rakor) Program Quick Winspada Kementerian di Bidang Perekonomian pada Minggu (3/11/2024) di Jakarta/ foto: humas Kemenperin
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Senin, 4 November 2024 | 12:13 WIB - Redaktur: Untung S - 282
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyusun program quick wins untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Langkah itu dipaparkan dalam rapat koordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang membahas program-program prioritas untuk sektor perindustrian. Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa Kemenperin akan membentuk gugus tugas khusus atau task force guna merinci setiap program prioritas.
“Beberapa program prioritas di sektor perindustrian telah disampaikan dalam rapat terbatas, dan akan dibentuk gugus tugas untuk membahasnya secara detail,” ujar Agus dalam siaran pers Kemenperin, Senin (4/10/2024).
Agus menyoroti kebijakan pemindahan pelabuhan impor untuk beberapa komoditas utama ke wilayah Indonesia Timur, seperti Sorong, Bitung, dan Kupang. Langkah ini bertujuan melindungi industri manufaktur dalam negeri dari serbuan barang impor murah atau ilegal, sekaligus meningkatkan kapasitas logistik nasional. Komoditas yang diprioritaskan dalam kebijakan pemindahan ini mencakup elektronik, tekstil, pakaian jadi, alas kaki, kosmetik, keramik, katup, dan obat tradisional.
“Kebijakan ini dirancang untuk melindungi pasar domestik dari barang impor murah, sehingga pelabuhan-pelabuhan di Indonesia Timur akan menjadi entry point utama untuk komoditas tertentu. Ini langkah strategis untuk memperkuat posisi industri dalam negeri,” tambah Agus.
Selain itu, Kemenperin juga menginisiasi Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri. Regulasi ini diharapkan dapat segera disahkan karena sangat penting bagi kebutuhan gas sektor manufaktur dan pembangkit listrik. “Kami berkomitmen pada keberlanjutan program harga gas bumi tertentu (HGBT), yang akan menjadi penggerak bagi berbagai industri,” ungkap Agus.
Menurut Agus, RPP tersebut memiliki potensi besar sebagai game changer dalam mendukung kinerja industri manufaktur yang selama ini menjadi penopang utama perekonomian nasional. Kemenperin memastikan tidak hanya tujuh subsektor yang akan mendapatkan HGBT, tetapi lebih banyak sektor industri yang masuk dalam pembinaan Kemenperin.
Sebagai upaya jangka pendek, Kemenperin juga mengembangkan Kredit Revitalisasi Industri Padat Karya untuk mendorong pembiayaan sektor padat karya yang menyerap tenaga kerja. Kredit ini diharapkan mendukung peningkatan produktivitas dengan pembaruan mesin produksi dan penerapan teknologi modern.
Menperin Agus juga memaparkan sejumlah quick wins untuk memperkuat sektor industri, antara lain pengembangan standar industri, program industri hijau, dan peningkatan jasa industri. Kemenperin pun terus memprioritaskan pengembangan SDM di sektor industri, memperkuat ketahanan industri, pengembangan perwilayahan industri, dan memperluas akses industri internasional melalui berbagai program.
Kebijakan ini dirancang agar Kemenperin dapat memberikan kontribusi maksimal dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong daya saing produk dalam negeri, serta mencapai target ekonomi jangka pendek yang telah ditetapkan oleh pemerintah.