OJK dan Industri Fintech Bersinergi di The 6th Indonesia Fintech Summit & Expo 2024

: Foto: Humas OJK


Oleh Isma, Senin, 4 November 2024 | 21:48 WIB - Redaktur: Untung S - 233


Jakarta, InfoPublik – Dalam upaya memperkuat industri fintech serta ekosistem ekonomi digital Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan AFTECH, Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI), Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia (AFPI), dan para pelaku industri kembali menyelenggarakan The 6th Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2024.

Acara itu akan berlangsung pada tanggal 12-13 November 2024 di Kasablanka Hall, Jakarta, dengan mengusung tema “Technology Convergence: Shaping the Future of Finance and Beyond”. The 6th IFSE bertujuan untuk berbagi informasi mengenai perkembangan terkini dan isu-isu terbaru di bidang fintech serta inovasi keuangan digital bersama regulator dan praktisi industri baik di tingkat domestik maupun global.

IFSE 2024 menjadi puncak acara Bulan Fintech Nasional (BFN) yang berlangsung selama sebulan penuh mulai 11 November 2024, bertepatan dengan momentum Hari Fintech Nasional hingga 12 Desember 2024. Berbagai topik seperti perencanaan keuangan, literasi keuangan, keamanan digital, dan prospek industri fintech di tahun 2025 akan dibahas, dengan target peserta antara 500-750 orang dari pelaku industri fintech, pemerintah, lembaga internasional, think tank, dan akademisi.

Djoko Kurnijanto, Kepala Departemen Pengaturan dan Perizinan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan di OJK, menyatakan bahwa tema acara tahun ini menyoroti isu teknologi sebagai tantangan global yang berkembang. Djoko juga menyebutkan empat tantangan utama dalam mengembangkan potensi digital di bidang inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK):

  1. Pertumbuhan ITSK Indonesia yang bergantung pada investasi di sektor fintech.
  2. Perlunya regulasi yang memadai.
  3. Ketersediaan sumber daya yang kompeten.
  4. Integrasi dan kolaborasi antar sektor.

Dalam acara pre-event media gathering di Gedung OJK Menara Radius Prawiro pada Senin (4/11/2024), Djoko menekankan komitmen OJK untuk mendukung penuh penyelenggaraan IFSE 2024 sebagai langkah sinergi antara regulator, asosiasi industri, dan pemain industri guna menciptakan ekosistem keuangan digital yang kompetitif dan aman.

Budi Gandasoebrata, Sekretaris Jenderal AFTECH, menyatakan bahwa The 6th IFSE dan BFN merupakan media ideal untuk dialog antara regulator dan industri, serta platform bagi pelaku fintech untuk menampilkan inovasi produk mereka. Berbagai perusahaan fintech juga akan mengadakan program promosi sepanjang BFN, memberikan kesempatan bagi mereka untuk memperoleh wawasan regulasi terbaru dan menampilkan inovasi terbarunya kepada publik.

Ronald Yusuf Wijaya, Ketua Umum AFSI, menyambut antusias penyelenggaraan IFSE dan BFN 2024 sebagai kesempatan strategis untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan digital syariah di Indonesia. Dengan peringkat ketiga dalam Global Islamic Fintech Report 2023/24, Indonesia memiliki potensi kuat menjadi pusat ekonomi syariah berbasis fintech.

Sementara itu, Tiar Karbala, Sekretaris Jenderal AFPI, menambahkan bahwa IFSE dan BFN 2024 memiliki misi penting untuk memperkenalkan fintech lending sebagai solusi inklusif bagi kebutuhan pendanaan UMKM. Tiar berharap partisipasi AFPI dapat memberikan wawasan baru bagi masyarakat dan UMKM mengenai dampak positif penggunaan fintech lending dalam pengembangan usaha.

Menutup acara media gathering, Budi Gandasoebrata mengucapkan terima kasih kepada semua mitra dan rekan media yang telah mendukung kesuksesan IFSE dan BFN 2024. Acara ini juga mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam kampanye digital #GueAFIN & #SiPalingFintech, yang bertujuan meningkatkan pemahaman publik tentang fintech dan mendorong digitalisasi UMKM di Indonesia.

Untuk mendaftar, kunjungi www.bulanfintechnasional.com dan jadilah bagian dari #SipalingFintech.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV RIAU
  • Senin, 21 Oktober 2024 | 17:04 WIB
Asisten II Riau: Inklusi Keuangan Kunci Pemerataan Ekonomi Masyarakat