- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Kamis, 2 Januari 2025 | 16:18 WIB
: Foto: Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga memberikan sambutan pada penutupan Literasi CPO “Dorong Implementasi Bursa CPO Indonesia” yang berlangsung di Yama Resort Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara, Selasa (12/12/2023). Humas Kemendag.
Oleh Tri Antoro, Kamis, 14 Desember 2023 | 12:39 WIB - Redaktur: Untung S - 119
Jakarta, InfoPublik - Melalui Forum Literasi Bursa Crude Palm Oil (CPO) Indonesia, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan berupaya mengedukasi para pelaku usaha dalam bursa CPO dalam negeri. Karena, komoditas unggulan memiliki peran strategis dalam mendorong perdagangan dan ekonomi Indonesia.
“Forum Literasi Bursa CPO Indonesia ini digelar sebagai rangkaian kegiatan edukasi dan sosialisasi untuk pelaku usaha dalam bertransaksi di Bursa CPO Indonesia. CPO merupakan komoditas yang sangat strategis dalam mendorong perdagangan dan ekonomi Indonesia. Untuk itu, para pelaku usaha CPO harus dapat berpartisipasi aktif dan memberikan kontribusinya dalam implementasi transaksi CPO di Bursa Berjangka Indonesia. Ini adalah momentum yang baik untuk penguatan CPO kita,” kata Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga yang dikutip melalui siaran pers pada Rabu (13/12/2023).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor CPO pada Oktober 2023 mencapai USD1,89 miliar. Angka tersebut meningkat 2,59 persen dibandingkan pada September 2023 yang hanya sebesar USD 1,84 miliar. Di samping itu, berdasarkan data yang dihimpun dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), produksi CPO pada September 2023 tercatat sebesar 4,14 juta ton atau naik 7,5 persen dibandingkan Agustus 2023 sebesar 3,85 juta ton.
Wamendag Jerry mengungkapkan, nilai ekonomi dan perdagangan CPO perlu terus ditingkatkan. Dalam upaya penguatan kinerja perdagangan CPO tersebut, Kementerian Perdagangan telah melakukan berbagai terobosan dan transformasi dalam perbaikan tata kelola perdagangan CPO. Kementerian Perdagangan melalui Bappebti telah melakukan pembentukan Bursa CPO Indonesia yang diresmikan Menteri Perdagangan pada 13 Oktober 2023.
Wamendag Jerry menambahkan, pembentukan Bursa CPO Indonesia tersebut merupakan wujud konkret dari Peraturan Bappebti (Perba) Nomor 7 Tahun 2023 tentang Tata Cara Perdagangan CPO di Bursa Berjangka. Kebijakan tersebut mengatur perdagangan CPO di pasar fisik untuk transaksi lokal dan bersifat sukarela.
“Tujuan pendirian Bursa CPO Indonesia adalah untuk membentuk harga acuan CPO yang transparan, adil, akuntabel serta real time dengan melibatkan banyak penjual dan pembeli. Harga CPO diharapkan dapat terbentuk dan menjadi acuan pelaku pasar CPO ke depan melalui transaksi CPO di Bursa Berjangka Indonesia. Selain itu, perdagangan CPO di Bursa Berjangka Indonesia juga diharapkan dapat menjadi sarana bagi industri atau pabrik kelapa sawit untuk bertransaksi dengan harga yang kompetitif,” ungkap Wamendag Jerry.
Wamendag Jerry menyatakan, Kementerian Perdagangan melalui Bappebti juga telah menunjuk dan memberikan persetujuan kepada PT Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) sebagai Bursa CPO Indonesia yang memfasilitasi perdagangan CPO. Kolaborasi antara Bursa CPO Indonesia dengan pemerintah serta Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) diharapkan akan terus berjalan. Kolaborasi tersebut bertujuan untuk memperkuat literasi dan edukasi Bursa CPO Indonesia kepada masyarakat serta pelaku usaha ke daerah-daerah sehingga tercipta likuiditas transaksi di Bursa.
“Bursa CPO Indonesia diharapkan dapat mendukung penguatan perdagangan CPO ke depannya dan mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi market influencer di pasar global. Meskipun Bursa CPO Indonesia adalah hal baru, kami optimistis para pelaku usaha CPO di berbagai daerah, termasuk Sulawesi Utara mampu memberikan kontribusi dalam implementasi transaksi CPO di Bursa Indonesia,” tegas Wamendag Jerry.