:
Oleh Putri, Jumat, 16 Juni 2017 | 07:30 WIB - Redaktur: Elvira Inda Sari - 240
Jakarta, InfoPublik – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis nilai ekspor Mei 2017 sebesar US$14,29 miliar atau meningkat 7,62 persen dibanding ekspor April 2017. Apabila dibandingkan dengan Mei 2016 ada kenaikan sebesar 24,08 persen.
Deputi Bidang Statistik Sosial BPS M. Sairi Hasbullah mengatakan ekspor non migas Mei 2017 mencapai US$13,02 miliar atau 6,37 persen dibanding April 2017. Sedangkan dibandingkan ekspor Mei 2016 mengalami kenaikan 23,34 persen.
“Ekspor mesin dan pesawat mekanik menjadi penyumbang terbesar ekspor nonmigas mencapai US$178,2 miliar. Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bahan bakar mineral sebesar US$115,9 juta. Penyumbang ekspor migas terbesar adalah minyak mentah US$402,7 juta dan gas US$736,1 juta,” kata Sairi Kamis (15/6).
Menurut Sairi, ekspor non migas hasil industri pengolahan Januari-Mei 2017 naik 16,22 persen dibanding periode yang sama tahun 2016. Demikian juga ekspor hasil pertanian naik 28,54 persen, dan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 45,46 persen.
Negara tujuan ekspor non migas Mei 2017 terbesar adalah Amerika Serikat sebesar US$1,53 miliar, selanjutnya Tiongkok US$1,51 miliar, dan India US$1,28 miliar dengan kontribusi ketiganya mencapai 33,14 persen. Sementara ke Uni Eropa (28 negara) sebesar US$1,39 miliar.
Sedangkan menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari-Mei 2017 berasal dari Jawa Barat senilai US$11,68 miliar (17,11 persen), Jawa Timur US$7,52 miliar (11,02 persen), dan Kalimantan Timur US$7,13 miliar (10,45 persen).
Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia dari Januari-Mei 2017 mencapai US$68,26 miliar atau naik 19,93 persen dibanding periode yang sama tahun 2016. Sedangkan ekspor non migas mencapaiUS$61,98 miliar atau meningkat US$20,10 persen.