:
Oleh Baheramsyah, Minggu, 26 Maret 2017 | 17:52 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 769
Jakarta,InfoPublik - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menaikan target serapan gabah menjadi 30 ribu ton per hari, hal ini untuk mengejar tercapainya target penyerapan gabah 4 juta ton hingga Agustus di tahun ini. Saat ini, serapan gabah yang dilakukan oleh Bulog baru mencapai angka 20 ribu ton per hari.
Dari target penyerapan gabah 4 juta ton hingga Agustus, pada periode Januari - 25 Maret 2017 Bulog baru menyerap 754.330 ton gabah atau 377.165 ton setara beras meningkat 420 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016.
Untuk mencapai target penyerapan 4 juta ton gabah hingga Agustus nanti, Menteri Pertanian Amran Sulaiman meningkatkan target penyerapan gabah menjadi 30.000 ton per hari dibandingkan saat ini baru sekitar 18.000-20.000 ton seluruh Indonesia.
"Kan targetnya 6 bulan. Ini kita harus angkat targetnya naik 30.000 ton per hari. Kalau ini bisa capai 30.000 ton minimal 25.000 ton per hari ya harus bergerak di situ," ujar Amran, di kantor Kementerian Pertanian Jakarta, Minggu (26/3).
Amran menuturkan jika angka ini tercapai, maka stok beras di gudang Bulog akan mencapai 2,5-3 juta dalam tiga bulan ke depan. Sehingga dengan angka tersebut, stok beras di gudang Bulog akan aman sampai 2019. "Kami tidak akan impor lagi.
Menurut Amran, saat ini setiap hari ada panen dan tiap hari ada masa tanam. Bagi dia, ini membuktikan perbedaan masanya dengan yang lalu. "Dulu ada panen dan tak panen, hari ini setiap hari tanam, setiap hari panen."
Ketika ditanyakan soal kendala, Amran menjawab kendala dalam penyerapan gabah adalah kadar air yang tinggi akibat hujan di sejumlah sentra produksi. Namun Amran mengaku sudah memiliki solusi mengatasi masalah ini. "Petani kami protect pakai asuransi," ujar Amran.
Amran mengungkapkan asuransi petani ini memungkinkan petani yang merugi akibat cuaca ditanggung kerugiannya oleh asuransi. "Di Bojonegoro ada 200 orang terima asuransi (dengan nilai) Rp 6-7 miliar," tutur dia.
Selain asuransi, langkah lain yang dilakukan oleh Amran adalah dengan menambah pengering atau dryer di sentra-sentra produksi. Setelah dryer, ada juga pemberian benih gratis kepada para petani. "Sekarang kami bergerak cepat," ucap Amran.