:
Oleh Wawan Budiyanto, Rabu, 22 Juni 2016 | 22:49 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 315
Jakarta, InfoPublik - Menjelang hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah pasokan listrik dan bahan bakar minyak (BBM) hingga tanggal 21 Juni 2016 disejumlah wilayah di Indonesia terpantau aman terkendali.
Hal tersebut berdasarkan Posko Pemantauan Idul Fitri 2016 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang melaporkan disejumlah sektor energi listrik, migas dan geologi.
“Hingga tanggal 21 Juni 2016 pukul 20:00 WIB pasokan listrik dan BBM dalam kondisi aman. 17 Gunungapi dilaporkan dalam tingkat aktivitas Waspada (Level II) dan 1 Gunungapi dalam tingkat aktivitas Siaga (level III),” sebut Posko ESDM dalam keterangan tertulis di Jakarta Rabu (22/6).
Data posko disebutkan stok BBM dan LPG dalam kondisi normal seperti BBM jenis Premium aman hingga 20 hari; Solar 28 hari; Pertalite 3 hari; Kerosene 46 hari; Pertamax 28 hari; Pertamax Plus 43 hari; Pertamina Dex 62 hari; LPG 16 hari dan AVTUR 24 hari. Secara umum atau nasional proses penyaluran BBM dan LPG berjalan normal.
Untuk sektor listrik dilaporkan, periode beban puncak siang sebagian besar dalam kondisi Normal. Total daya mampu pasok sistem besar Nasional sebesar 31.945,09 MW, beban puncak sebesar 29.637,11 MW, dan cadangan operasi sebesar 2.307,98 MW.
Sementara sektor kegeologian dilaporkan, 17 gunungapi yang berada dalam tingkat aktivitas Waspada (Level II) yaitu Gunung Awu, Soputan, Karangetang, Bromo, Egon, Raung, Gamalama, Sangeangapi, Rokatenda, Gunung Ibu, Gamkonora, Papandayan, Semeru, Anak Krakatau, Marapi, Dukono dan Gunung Kerinci.
Sedangkan yang berada dalam tingkat aktivitas Siaga (level III) dan Awas (Level IV), masing-masing hanya satu gunungapi yakni Gunung Lokon dan Gunung Sinabung.
“Khusus untuk Gunung Sinabung karena saat ini masih berpotensi mengeluarkan letusan eksplosif lontaran material vulkanik, hujan abu lebat, guguran lava serta awan panas guguran, maka masyarakat dan pengunjung atau wisatawan diminta untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak.”