KKP Rekrut 200 Tenaga Pendamping Managemen Kelautan dan Perikanan

:


Oleh Baheramsyah, Selasa, 21 Juni 2016 | 16:16 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 951


Jakarta,InfoPublik - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan pendampingan manajemen usaha terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang kelautan dan perikanan. Hal tersebut dilakukan KKP melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan (BPSDMP KP), dengan merekrut 200 orang pendamping manajemen usaha kelautan dan perikanan.

“Mereka bekerja di lapangan mendampingi pelaku usaha kelautan dan perikanan. Mereka melaporkan hasil pekerjaan dan berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan minimal sekali dalam setiap minggu,” ungkap Kepala BPSDM, Rifky Effendi Hardijanto dalam siaran tertulis yang diterima, Selasa (21/6).

Pendamping manajemen usaha, lanjutnya, ditempatkan sesuai domisili yang bersangkutan, di kawasan minapolitan dan sentra kelautan dan perikanan. Rekrutmen pendamping ini dilatar belakangi rendahnya penyerapan kredit, baik perbankan maupun nonbank, di sektor kelautan dan perikanan.

“Ada indikasi keengganan atau ketidakpercayaan dari pihak perbankan untuk mengucurkan kredit terutama ke usaha mikro, karena masih menggangap bahwa sektor kelautan dan perikanan adalah usaha dengan resiko tinggi,” lanjut Rifky.

Nantinya, para pendamping ini memiliki tugas membantu UMKM kelautan dan perikanan untuk bankable, sehingga dapat mengakses perbankan. Contohnya dengan membekali bagaimana melakukan pencatatan transaksi keuangan.

“Untuk usaha yang potensial dan feasible namun belum bankable, kita arahkan mendapatkan pembiayaan dari koperasi yang mereka bentuk,” tutur Rifky.

Hal ini tentunya menjadi tantangan, mengingat pemerintah telah menurunkan suku bunga Kredit Usaha Rakyat menjadi 9% per tahun. Berdasarkan data Bank Indonesia, hanya sekitar 20% kredit UMKM bagi usaha mikro, dan hanya 5% dari total kredit UMKM yang menyasar pelaku perikanan.

Kondisi ini perlu disikapi mengingat populasi UMKM di Indonesia masih didominasi oleh usaha mikro (98,8%) yang informal serta memiliki aset dan produktivitas yang rendah, termasuk di sektor kelautan dan perikanan.

Sebagai bagian untuk menyiapkan para pendamping manajemen usaha tersebut, telah direkrut 81 orang Penyuluh Perikanan Bantu Manajemen Usaha dari 66 Kabupaten/Kota. Sementara 119 orang lainnya merupakan penyuluh perikanan PNS.

Selain perekrutan pendamping manajemen usaha, dalam rangka mendukung upaya-upaya tersebut, BPSDMP KP juga menginisiasi penumbuhan 600 koperasi pada 2016.

“Tahun ini kita mencoba membentuk 600 koperasi untuk selanjutnya dikembangkan menjadi Lembaga Keuangan Mikro,” tutup Rifky.