:
Oleh Putri, Sabtu, 28 Mei 2016 | 03:46 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 312
Jakarta, InfoPublik - Koperasi di Indonesia membutuhkan sentuhan modernisasi dan tehnologi informatika yang transaksinya dilakukan secara komputerisasi. Dengan adanya sentuhan ini, diharapkan juga kualitas koperasi bisa bekerja cepat dan mudah.
Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi UKM Choirul Djamhari mengapresiasi langkah Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang mendirikan Koperasi Jasa Digital Indonesia Mandiri.
"Indonesia memang sedang membutuhkan hadirnya koperasi seperti ini yang mampu memproduksi barang atau jasa secara konkret. Koperasi digital merupakan koperasi yang mampu mengolah produk-produk digital, yang selama ini selalu muncul koperasi bergerak di bidang simpan pinjam," jelasnya di Jakarta, Jumat (27/5).
Menurut Choirul, fokus koperasi digital yaitu Device, Network, and Application (DNA) itu amat penting dan bisa dimanfaatkan dunia koperasi di Indonesia.
Bidang device, koperasi digital akan memiliki brand smartphone sendiri yang kemudian aplikasinya akan diisi secara prioritas untuk aplikasi lokal.
Ketua Umum Mastel, Kristiono menambahkan selain Device dan Application, bidang Network dengan menyiapkan peluncuran satelit untuk Indonesia yang kemudian pengelolaan dan pelayanan pelanggannya akan dilakukan oleh penyelenggarajasa internet yang sudah ada dan saat ini berada di bawah APJII.
Untuk saat ini, koperasi sedang merampungkan kemitraan dengan berbagai pihak guna menyiapkan layanan bagi anggota dan ditargetkan dalam waktu cepat akan rampung. Hingga, koperasi akan siap online muali 1 Juli 2016.
Koperasi digital akan juga akan mengadakan program akses internet "Bayar 1x Internet Gratis 17 Tahun" atau program B1IG-17. Keunggulannya adalah pengelolaan dan pelayanan pelanggan tetap dilakukan oleh para ISP yang sudah ada. Hingga program ini tidak mematikan justru menumbuhkembangkan ISP tersebut yang sebagian besar adalah UKM.
Dalam 10 tahun ke depan dengan skema ini, lanjut Kritiono, koperasi akan dapat menguasai 30 persen pangsa pasar smartphone, 70 persen pangsa pasar aplikasi, dan 50 persen pangsa pasar satelit.
"Ini semua adalah untuk dinikmati bersama oleh jutaan anggota koperasi bersama mitra koperasi," jelasnya.