NPCT1 Lakukan Uji Coba Operasi Pelayaran Internasional Kedua

:


Oleh Dian Thenniarti, Sabtu, 28 Mei 2016 | 03:39 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K


Jakarta, InfoPublik - PT New Priok Container Terminal One (NPCT1) melaksanakan uji coba operasi atau trial operation untuk pelayaran internasional di New Priok Container Terminal One yang mendatangkan Kapal Sinar Sumba Voy 400 (Samudera Indonesia Shipping Line Ltd) dengan GRT 18 ribu ton.

Uji coba ini merupakan tindak lanjut dari uji coba operasi pelayaran domestik yang dilaksanakan pada 27 Januari 2016 lalu yang melayani MV Selat Mas dengan GRT 14 ribu ton.

Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha IPC, Saptono R Irianto mengungkapkan, uji coba operasi ini dilakukan untuk memastikan kesiapan operasional terminal petikemas, baik dari sisi infrastruktur, suprastruktur, maupun sistem informasi di sisi dermaga, lapangan dan gate.

Uji coba sekaligus dilakukan untuk sinkronisasi proses pelayanan antara terminal dengan instansi-instansi pemerintah lain seperti Bea Cukai dan Karantina, maupun dengan para pelaku usaha logistik dan pemilik barang.

Uji coba operasi yang kedua kalinya ini dihadiri oleh mitra kerjasama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC melalui PT IPC Terminal Peti Kemas (IPC TPK) dalam pengoperasian NPCT1 yang terdiri atas Mitsui & Co, Ltd. (Mitsui); Nippon Yusen Kabushiki Kaisha (NYK Line) dan PSA International Pte Ltd (PSA).

Turut hadir pula Plt Walikota Jakarta Utara Wahyu Haryadi; Komisaris PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), Montty Girianna; Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok; Kepala Kantor Bea Cukai Pelayanan Kelas Utama Tanjung Priok; wakil dari instansi-instansi pemerintah; asosiasi-asosiasi pengguna jasa dan stakeholders kepelabuhanan di lingkungan Pelabuhan Tanjung Priok.

NPCT1 ini memiliki luas lahan kurang lebih 32 Ha dan kapasitas sebesar 1,5 juta TEUs per tahun. Dengan total panjang dermaga 450 meter saat ini (850 meter pada akhir 2016) dan kedalaman -14 meter LWS (akan dikeruk secara bertahap hingga -20 meter), terminal baru ini diproyeksikan dapat melayani kapal petikemas dengan kapasitas 13.000 sampai 15.000 TEUs dengan bobot di atas 150 ribu DWT.

Terminal baru ini akan dikembangkan dan dioperasikan oleh salah satu perusahaan IPC Group yaitu PT New Priok Container Terminal One. NPCT1 merupakan terminal petikemas pertama dalam pembangunan Fase 1 Terminal New Priok yang terdiri atas tiga terminal petikemas dan dua terminal produk.

Pembangunan Fase 2 Terminal New Priok akan dilaksanakan setelah pengoperasian Fase 1 New Priok. Ketika proyek New Priok telah selesai, akan ada total tujuh terminal petikemas dan dua terminal produk dengan area pendukungnya yang memiliki total area 411 Ha.

"Sesuai rencana, perusahaan melaksanakan pembangunan proyek New Priok secara bertahap. Trial operation dilaksanakan untuk memastikan bahwa terminal betul-betul siap untuk melayani para pengguna jasa. Trial Operation pertama telah dilaksanakan dengan mendatangkan kapal domestik pada bulan Januari 2016. Hari ini trial operation dilakukan untuk melayani kapal internasional. Direncanakan pelaksanaan full commercial operation sekitar akhir Juli 2016," ujar Saptono R Irianto, Jumat (27/5). 

Sementara itu, Plt Walikota Jakarta Utara, Wahyu Haryadi menambahkan, pihaknya menyambut baik dan mendukung proyek New Priok, Kali Baru yang merupakan salah satu proyek strategis sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016. 

Menanggapi uji coba pelabuhan yang diperkirakan mulai beroperasi pada akhir Juni atau awal Juli mendatang, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, apabila bisa dilaksanakan, biaya logistik bisa ditekan hingga 30 persen dari biaya produksi saat ini, dan pengembangan pelabuhan ke depannya diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 5 persen, sekaligus mendorong pertumbuhan industri di dalam negeri.

Kalangan pengusaha juga menyambut baik atas pengembangan pelabuhan tersebut. Mereka berharap, agar pengembangan pelabuhan tidak hanya dilakukan di Jakarta saja, melainkan juga di beberapa daerah lain di Indonesia, agar pembangunan infrastruktur dapat merata dan biaya logistik bisa semakin ditekan.

NPCT1 merupakan anak perusahaan PT IPC Terminal Peti Kemas (IPC TPK) melalui kerjasama dengan konsorsium (Mitsui, NYK Line dan PSA Global). PT IPC Terminal Peti Kemas (IPC TPK) merupakan salah satu anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC.  

IPC merupakan operator pelabuhan terbesar di Indonesia bertujuan untuk memberikan layanan kelas dunia kepada para pengguna jasanya. IPC memiliki 12 cabang pelabuhan yang tersebar di wilayah bagian barat Indonesia, yakni Pelabuhan Tanjung Priok, Sunda Kelapa, Palembang, Pontianak, Teluk Bayur, Banten, Bengkulu, Panjang, Cirebon, Jambi, Pangkal Balam dan Tanjung Pandan.

Selain itu, IPC memiliki 16 anak perusahaan dan afiliasi yang terdiri atas PT Pelabuhan Tanjung Priok, PT Jakarta International Container Terminal, PT Pengembang Pelabuhan Indonesia, PT Indonesia Kendaraan Terminal, PT Energi Pelabuhan Indonesia, PT Integrasi Logistik Cipta Solusi, PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia, PT Pengerukan Indonesia, PT Electronic Data Interchange Indonesia, PT Terminal Petikemas Indonesia, PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia, PT IPC Terminal Petikemas, PT Rumah Sakit Pelabuhan, PT Multi Terminal Indonesia, PT Jasa Armada Indonesia, serta KSO TPK Koja.