:
Oleh Dian Thenniarti, Sabtu, 28 Mei 2016 | 03:30 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 288
Jakarta, InfoPublik - Indonesia AirAsia dan Bank BRI pada Jumat (27/5) menandatangani Nota Kesepahaman terkait penyediaan dan pemanfaatan layanan jasa perbankan yang modern.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur BANK BRI, Sis Apik Wijayanto dan Presiden Direktur Indonesia AirAsia, Sunu Widyatmoko.
Melalui Nota Kesepahaman ini, BRI berkomitmen untuk memberikan layanan jasa perbankan yang optimal kepada Indonesia AirAsia, dalam bentuk layanan pembelian tiket melalui jaringan e-channel BRI, pemanfaatan fasilitas Electronic Data Capture (EDC) BRI untuk pembayaran di loket maupun di dalam pesawat, layanan trade finance BRI, pemberian fasilitas pinjaman komersial dan pinjaman BRIguna untuk pekerja, serta pemanfaatan jasa bank lainnya.
Presiden Direktur PT Indonesia AirAsia, Sunu Widyatmoko mengatakan, kerja sama strategis ini diharapkan dapat meningkatkan kemudahan akses bertransaksi bagi jutaan nasabah BRI untuk menikmati kualitas pelayanan AirAsia menuju destinasi-destinasi terbaik di Asia dan Australia.
"Melalui kerja sama ini kami juga berharap dapat memperkenalkan AirAsia secara lebih luas kepada berbagai segmen masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Dengan adanya penandatanganan ini, jasa layanan perbankan yang diberikan kepada Indonesia AirAsia semakin berkembang dan hampir menyeluruh berdasarkan prinsip mutual trust dan mutual benefit.
Untuk mendukung predikatnya sebagai bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah, Bank BRI terus mengembangkan jaringan unit kerja konvensional, e–channel, dan layanan branchless banking, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Untuk diketahui, hingga akhir triwulan pertama 2016, BRI telah memiliki 10.612 jaringan kerja konvensional yang terdiri dari 8.539 jaringan mikro (termasuk Teras BRI dan Teras BRI Keliling), 983 Kantor Kas, 603 KCP, 467 Kantor Cabang, serta 19 Kantor Wilayah yang kesemuanya terhubung real time online.
Sementara itu, peningkatan jumlah jaringan e–channel didominasi oleh pertambahan Electronic Data Capture (EDC) sebesar 56.554 menjadi 187.758 unit, Automatic Teller Machine (ATM) bertambah 2.000 menjadi 22.792 unit, serta Cash Deposit Machine (CDM) bertambah 500 menjadi 892 unit.