:
Oleh Baheramsyah, Jumat, 27 Mei 2016 | 03:49 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 652
Jakarta, InfoPublik - Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli berharap penyelenggaraan Sail Karimata 2016 dapat memaksimalkan industri pariwisata nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Khususnya mereka yang berada di wilayah pesisir.
Ajang Sail Karimata akan diselenggarakan di empat provinsi yaitu Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, dan Jambi. Puncak acara jatuh pada Oktober 2016 di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat. Acara ini merupakan festival kapal layar berskala internasional.
Menurut Menko Rizal Ramli, sektor pariwisata di Indonesia bisa mengalahkan sektor lain seperti sawit, minyak dan gas kalau ada konsistensi pengembangan sektor tersebut.
"Jadi saya gembira kalau kesempatan ini kita gunakan untuk pariwisata dan tingkatkan kesejahteraan rakyat," kata Rizal dalam rapat koordinasi persiapan pelaksanaan “Sail Selat Karimata 2016” di Gedung BPPT 2, Jakarta, Kamis (26/5).
Ia mencontohkan Banyuwangi. Kota tersebut memiliki bupati muda yang ia anggap kreatif. Mulanya Banyuwangi hanya sebagai kota persinggahan sebelum ke Bali, tapi sekarang menjadi kota wisata hingga meningkatkan pendapatan daerahnya.
Bahkan pendapatan pariwisata Banyuwangi sudah mampu menyaingi Kota Malang. Banyuwangi menjadi contoh bagaimana turisme bisa menjadi percepatan pertumbuhan ekonomi dan lapangan pekerjaan.
"Tidak ada apa-apanya. Tapi dia bikin event tiap minggu diliput media dalam dan luar negeri. Pendapatan daerahnya naik tiga kali lipat dalam dua tahun," kata Rizal.
Menko Rizal berpesan agar pemerintah daerah mempercepat perbaikan infrastruktur, penyediaan air bersih, hingga akomodasi. "Untuk akomodasi seperti hotel, TNI dan Pelni akan membantu dengan menyediakan kapal-kapal sebagai hotel," ujarnya
Sebelumnya Bupati Kayong Utara Hildi Hamid menyatakan, penyelenggaraan Sail Karimata 2016 di Sukadana, selain membuka kawasan wisata bahari di Kepulauan Karimata juga untuk percepatan pembangunan infrastruktur di kabupaten itu
Dia menambahkan, sebelum-sebelumnya konsep perayaan Sail memang murni untuk membuka kawasan wisata baru, tetapi sekarang sudah berubah, yakni cenderung didominasi untuk percepatan pembangunan dari pemerintah pusat ke suatu daerah yang terpencil dan tertinggal.
“Makanya kini pelaksanaan Sail selalu dilaksanakan di daerah-daerah tertinggal yang tentunya juga punya objek atau kawasan wisata yang bagus dan menarik untuk dikunjungi seperti wisata bahari di kawasan Kepulauan Karimata,” ungkapnya.