:
Oleh Dian Thenniarti, Kamis, 7 Januari 2016 | 10:40 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 377
Jakarta, InfoPublik - Maskapai nasional anggota Asosiasi Maskapai Nasional Indonesia (Indonesia National Air Transport Association - INACA) memiliki komitmen yang jelas akan aspek keamanan dan keselamatan penerbangan.
Ketua Umum INACA M Arif Wibowo menjelaskan industri penerbangan full regulated atau dipenuhi dengan berbagai aturan yang mengikat (mandatory) menyangkut risiko tinggi dan hidup manusia. "Safety is Mandatory dan INACA berkomitmen agar seluruh maskapai selalu mengutamakan keamanan dan keselamatan penerbangan. Kami akan senantiasa patuh pada peraturan keamanan dan keselamatan yang ada, baik dari Pemerintah RI, International Civil Aviation Organization (ICAO), Federal Aviation Administration (FAA) dan European Aviation Safety Agency (EASA), serta berbagai international regulator lainnya. Begitu juga jika ingin melakukan pemeringkatan harus ada metodelogi yang jelas, terukur dan dapat dipertanggungjawabkan," kata Arif, dalam rilis yang diterima InfoPublik, Kamis (7/1).
INACA mempertanyakan kriteria penilaian yang belakangan dilakukan oleh media asing terhadap aspek keamanan dan keselamatan penerbangan nasional. Penilaian oleh airlinerating.com itu memasukkan sebagian besar maskapai nasional dalam katagori berbahaya, karena kurang memperdulikan masalah keselamatan (safety).
Padahal, menurut Arif, INACA secara berkala selalu melaksanakan workshop CASO (Company Aviation Safety Officer) untuk memastikan operasional penerbangan maskapai di Indonesia sesuai dengan standar yang ada. Selain itu, saat ini maskapai nasional telah menunjukkan berbagai kemajuan dalam penerapan komitmen keamanan dan keselamatan penerbangan.
"Sebagai bukti komitmen maskapai nasional dalam menerapkan sistem keamanan penerbangan yang sesuai dengan standar keamanan maskapai international yang ditetapkan International Air Transport Association (IATA), sejak tahun 2008 Garuda Indonesia telah memiliki sertifikat IOSA (IATA Operational Safety Audit). Sertifikasi IOSA ini dilaksanakan setiap dua tahun sekali, dimana sertifikat IOSA Garuda Indonesia terakhir baru saja diperpanjang pada tahun 2014 lalu, dan akan kembali diaudit tahun ini," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Arif juga membandingkannya dengan lembaga internasional pemeringkat penerbangan yang terpercaya seperti Skytrax (lembaga independen pemeringkat maskapai dunia berbasis di London) yang telah diakui kompetensinya di bidang aviasi oleh industriawan global.
"Tahun 2012 menetapkan Garuda sebagai The World's Best Regional Airline dan The Best Regional Airline in Asia. Pada tahun 2013, Garuda Indonesia dinobatkan oleh Skytrax sebagai The World’s Best Economy Class. Sejak tahun 2013 tersebut sampai dengan saat ini, Garuda Indonesia juga dinobatkan sebagai salah satu dari The World’s Top 10 Airlines oleh Skytrax," tambahnya.