:
Oleh Baheramsyah, Kamis, 7 Januari 2016 | 07:57 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 430
Jakarta, InfoPublik - Pemerintah akan menjaga kestabilan harga pangan strategis agar masyarakat tidak kesulitan dalam mendapatkan bahan pokok pangan.
Guna menindaklanjuti hal tersebut, Presiden Joko Widodo mengumpulkan para menteri ekonomi di Istana untuk membahas harga pangan di 2016.
Menteri yang dipanggil diantaranya adalah Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Thomas Lembong dan Menko Perekonomian Darmin Nasution.
Pada pertemuan tersebut Presiden Jokowi meminta Menteri Bidang Perekonomian untuk menjaga kestabilan harga pangan strategis dengan baik pada tahun ini agar masyarakat tidak kesulitan.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Amran Sulaiman saat operasi pasar di Pasar Induk Cipinang Jakarta Timur, Rabu (6/1).
Mentan Amran mengatakan, kami tadi bersama Menteri Perdagangan, Menteri Perekonomian, diminta supaya kita menjaga harga pangan strategis di pasar.
Sebagai langkah konkret untuk menjamin stabilitas dan pasokan pangan, Amran mengaku terus memantau produksi di seluruh Indonesia. "Langkah konkretnya, kita pantau daerah-daerah produksi saat ini," ucapnya.
Pihaknya menjamin produksi beras masih aman meski ada gangguan musim tanam akibat el nino di akhir 2015. Stok beras Perum Bulog juga masih dalam jumlah aman.
"Kemudian di Februari akan ada panen satu juta hektar (ha), berarti 6 juta ton gabah kering giling (GKG). Saat ini stok kita masih aman, di Bulog ada 1,2 juta ton," ujar Amran.
Operasi pasar beras juga dilakukan supaya harga beras tidak melonjak tinggi saat musim paceklik di awal 2016 ini. Perum Bulog telah menyiapkan 150 ribu ton beras untuk operasi pasar di Januari 2016 ini.
Untuk menggenjot produksi beras, Kementerian Pertanian berupaya mempercepat musim tanam di Desember 2015 dan Januari 2016, sehingga ada panen beras yang cukup banyak di Maret-April 2016.
Menurutnya, pasokan beras saat ini masih aman. Indikatornya adalah pasokan beras di Pasar Induk Beras Cipinang yang masih di atas normal. Karena itu, stabilitas harga pangan, khususnya beras, tak perlu dikhawatirkan.
"Pasokan beras ke Cipinang biasanya 2.000 sampai 3.000 ton per hari, tadi 3.900 ton per hari, ini termasuk tinggi. Artinya petani kita berproduksi," tutur Amran.
Sementara Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti berjanji pihaknya akan membeli beras petani sebanyak-banyaknya, sehingga petani tak perlu khawatir berasnya tak laku terjual. “Harus itu (beli). Kalau Bulog gak beli, nanti petani yang beli siapa,” ungkap Djarot.
Pokoknya, kata dia pemerintah sudah memberi kewenangan kepada Bulog untuk membeli sebanyak-banyak beras yang bisa dijual oleh petani. Untuk bisa melayani petani, Djarot menyebut anggaran yang disediakan unlimited.
“Gudang kami ada 4 juta ton kapasitasnya. (Kapasitas terpakai) sekitar 1,5 juta ton,” kata Djarot.
Djarot memprioritaskan beras medium yang akan dibeli Bulog. Akan tetapi jenis premium kalau dirasa sulit bagi petani, maka Bulog juga akan membelinya. Karena itu, rencana penambahan gudang akan segera dilakukan.
“Ya kalau memang itu rasanya petani terganggu harganya karena Bulog gak beli, artinya tertekan, ya kita akan beli,” terangnya.