- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Selasa, 26 November 2024 | 13:58 WIB
: Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, dalam konferensi pers Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak (HLF MSP) dan Forum Indonesia-Afrika (IAF) Ke-2 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Badung, Bali, Senin (2/9/2024). Foto: InfoPublik/Amiryandi.
Oleh Eko Budiono, Rabu, 4 September 2024 | 14:16 WIB - Redaktur: Untung S - 865
Nusa Dua, InfoPublik - Indonesia berhasil mencatatkan 32 kerja sama bisnis dengan nilai total lebih dari USD3,5 Miliar, dalam Indonesia Africa Forum (IAF) ke- 2 di Bali pada 1-3 September 2024.
Beberapa pencapaian penting yang disepakati antara lain, penandatanganan 4 kesepakatan bisnis di sektor industri strategis, 9 sektor bisnis kesehatan, dan 6 sektor bisnis energi baru terbarukan (EBT).
"IAF ke-2 tidak hanya menjadi ajang perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Swasta untuk meraih potensi kerja sama bisnis, namun juga turut melibatkan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk berkolaborasi bersama," kata Direktur Afrika Direktorat Jenderal Asia, Pasifik, dan Afrika Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Dewi Justicia Meidiwaty, melalui keterangan resmi, Selasa (3/9/2024).
Hal itu dapat dilihat dari tercapainya 16 kesepakatan bisnis antara UMKM Indonesia dengan perusahaan-perusahaan asal Afrika dalam ekshibisi yang berlangsung selama dua hari dan mendapatkan kunjungan dari lima pemimpin negara Afrika.
“Ini yang menjadikan forum kali ini bersifat lebih inklusif," ujar Dewi.
Sebagai tambahan, Memorandum of Cooperation (MoC) antara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan JICA (Japan International Cooperation Agency) untuk kerja sama pembangunan ke Afrika juga ditandatangani di sela-sela acara IAF ke-2.
IAF ke-2 juga berhasil memperkuat kerja sama ekonomi dan bisnis antara Indonesia dan Afrika, membuka peluang baru untuk pertumbuhan dan kemajuan di kedua wilayah.