Pembelian Pesawat N219 oleh Perusahaan Multinasional Jadi Hasil Konkret HLF MSP dan IAF 2024

: Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bogat Widyatmoko,, dalam konferensi pers di Media Center Kominfo HLF-MSP dan IAF 2024, Nusa Dua, Bali, pada Selasa (3/9/2024). Foto: Amiri Yandi InfoPublik


Oleh Isma, Selasa, 3 September 2024 | 19:30 WIB - Redaktur: Untung S - 152


Badung, InfoPublik - Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bogat Widyatmoko, mengungkapkan bahwa pembelian pesawat N219 oleh perusahaan multinasional merupakan salah satu hasil konkret dari High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF-MSP) dan Indonesia Africa Forum (IAF) 2024.

"Pada pagi hari ini telah dilakukan penandatanganan untuk pembelian lima unit pesawat N219 buatan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) oleh perusahaan multinasional. Pesawat ini akan dioperasikan di Kongo," kata Bogat dalam konferensi pers di Media Center Kominfo HLF-MSP dan IAF 2024, Nusa Dua, Bali, pada Selasa (3/9/2024).

Bogat menambahkan bahwa pesawat N219 itu, atas izin dari PT DI, akan dikembangkan menjadi pesawat amfibi, yang sangat dibutuhkan oleh negara kepulauan seperti Solomon.

Pesawat N219 dirancang khusus untuk penerbangan perintis di medan yang sulit, sehingga memiliki keunggulan untuk memenuhi kebutuhan sejumlah negara di Afrika.

"Pesawat ini merupakan karya anak bangsa yang dapat mendarat di air. Ini adalah bentuk nyata dari upaya Indonesia untuk mengembangkan industri kedirgantaraan," ujar Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti.

Terkait penyelenggaraan forum, Bogat menjelaskan bahwa HLF-MSP dan IAF 2024 dihadiri oleh sekitar 1.502 partisipan dengan 86 pembicara terkemuka.

"Sebaran peserta forum ini mencakup 4.644 delegasi dari 44 negara, terdiri dari 64 persen perwakilan pemerintah dan 36 persen dari perwakilan non-pemerintah, dengan 30 persen di antaranya adalah pembicara perempuan. Proporsi ini sangat mencerminkan populasi dunia secara keseluruhan," ungkap Bogat.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 13 September 2024 | 11:44 WIB
Mendag Zulkifli Hasan Dukung Pertumbuhan Industri Kakao dan Cokelat Indonesia
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Jumat, 13 September 2024 | 14:53 WIB
DPR Setujui Tambahan Anggaran Kementerian PUPR Rp40,59 Triliun dalam RAPBN 2025
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 5 September 2024 | 16:49 WIB
Imam Besar Istiqlal Sambut Suka Cita Paus Fransiskus: Gambaran Perdamaian dan Harmoni
  • Oleh Jhon Rico
  • Rabu, 4 September 2024 | 20:51 WIB
Indonesia Siap Jadi Role Model Penanganan Narkotika di Asia-Pasifik