Tim Gabungan Dirikan Posko Penanganan Darurat Tanah Longsor Subang

: Sebanyak 80 jiwa mengungsi di Majelis Taklim Bantar Panjang akibat peristiwa tanah longsor yang terjadi di Kampung Cipondok, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Minggu (7/1/2024)/ dok. BPBD Kabupaten Subang.


Oleh Jhon Rico, Selasa, 9 Januari 2024 | 20:38 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 109


Jakarta, InfoPublik - Tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Subang, TNI, Polri, PMI, Dinas Sosial dan unsur lainnya telah mendirikan posko penanganan darurat tanah longsor di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Dalam keteranganya, Selasa (9/1/2024), Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyatakan bahwa posko ini sebagai pos komando mengatur strategi, dan koordinasi dalam upaya penanganan darurat.

Bantuan bagi warga terdampak berupa logistik dan peralatan pun telah diserahkan, termasuk kebutuhan dasar di posko pengungsi. Adapun kebutuhan yang mendesak antara lain matras, air minum, selimut dan makanan siap saji.

Berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimalogi dan Geofisika (BMKG), hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Subang dan sekitarnya hingga Selasa (9/1/2024).

BNPB mengimbau kepada masyarakat agar tetap meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi risiko bencana.

Apabila terjadi hujan deras dalam periode lebih dari satu jam dan jarak pandang kurang dari 100 meter, maka masyarakat khususnya yang tinggal di sekitar kawasan lereng tebing maupun di bawah bukit diimbau untuk mengevakuasi diri secara mandiri untuk sementara.

Laporan terkini yang dihimpun oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin (8/1/2024) pukul 17.00 WIB, dua orang warga meninggal dunia dalam peristiwa tanah longsor yang terjadi di Kampung Cipondok, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Minggu (7/1/2024).

Sementara itu, sebanyak 11 orang yang mengalami luka-luka sudah kembali ke rumah masing-masing setelah mendapatkan perawatan di puskesmas setempat.

Sebanyak 80 jiwa terpaksa mengungsi di Majelis Taklim Bantar Panjang. Para pengungsi terdiri dari 52 orang dewasa, 21 anak-anak, 5 balita, 1 ibu hamil, dan 1 lansia.

Kejadian tanah longsor ini menimbulkan kerugian materil menurut hasil kaji cepat sementara meliputi lima warung milik warga terdampak, 40 rumah terancam pergerakan tanah, tiga jalur kolam ikan dan dua hektar sawah tertimbun material longsor.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Jhon Rico
  • Jumat, 26 Juli 2024 | 14:07 WIB
Gempa Magnitudo 4,1 Akibatkan Rumah Rusak Ringan di Kuningan
  • Oleh Jhon Rico
  • Senin, 22 Juli 2024 | 13:28 WIB
Petugas BPBD Lakukan Penanganan Darurat Banjir di Halmahera Tengah
  • Oleh Jhon Rico
  • Rabu, 17 Juli 2024 | 12:47 WIB
Petugas BPBD Evakuasi Warga Terdampak Banjir di Luwu Utara
  • Oleh Jhon Rico
  • Selasa, 9 Juli 2024 | 13:45 WIB
Bantuan Kemanusiaan RI Tiba di Port Moresby Papua Nugini
  • Oleh Jhon Rico
  • Kamis, 4 Juli 2024 | 21:30 WIB
Petugas BPBD Tangani Warga Terdampak Banjir di Sidenreng Rappang
  • Oleh Jhon Rico
  • Jumat, 8 Maret 2024 | 09:28 WIB
BNPB Dukung Penanganan Darurat Tanah Longsor dan Banjir Sragen
  • Oleh Jhon Rico
  • Sabtu, 24 Februari 2024 | 08:15 WIB
BNPB Serahkan Dukungan Penanganan Angin Puting Beliung Kabupaten Bandung