Tim medis Unand Pulihkan operasional RS Budi Agung Palu

:


Oleh MC KOTA PADANG, Senin, 8 Oktober 2018 | 16:02 WIB - Redaktur: Noor Yanto - 1K


Padang, InfoPublik — Tujuh orang relawan yang berasal dari Tim medis Universitas Andalas (Unand) yang diberangkatkan ke Palu, Sulawesi Tengah telah berhasil memulihkan kembali operasional RS Budi Agung Palu sehingga bisa dipakai untuk menangani korban gempa. Hal tersebut diungkapkan Ketua Tim Medis Unand, dr Muhammad Riendra SpBTKV.

“Tim Unand yang berjumlah tujuh mendapat tugas di RS Budi Agung, tidak jauh dari Mall Ramayana yang roboh. Awalnya kondisinya cukup berantakan, setelah ditata lagi akhirnya bisa dipakai," katanya, Senin (8/10).

Lebih lanjut ia menceritakan, saat tim pertama kali ke lokasi, semua ruangan rumah sakit terlihat berantakan, plavon jatuh, namun struktur bangunan masih terlihat kuat.

"Kami menyaksikan belasan pasien dirawat di tenda, sebagiannya di tenda terpal dan ada tiga orang yang lukanya sudah terinfeksi," kata dia.

Kemudian, tim menata salah satu ruang tindakan IGD sebagai kamar operasi minor dan melakukan pembersihan luka-luka pasien yang sudah mulai bernanah karena terkontaminasi air tsunami dan lumpur. Ia menyebutkan selain beranggotakan tujuh personel, tim juga membawa obat-obatan, peralatan operasi dan rendang.

Tim yang berangkat dipimpin oleh dr. Muhammad Riendra, SpBTKV, di bawah inisiasi Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Andalas Dr. dr. Wirsma Arief Harahap, SpB (K) Onk dan berkoordinasi dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM).

Adapun tim medis ini adalah dr. Hermansyah, SpOT, dr. Beni Indra, SpAn, dr. Muhammad Ishak (PPDS Bedah), dr Ramadanus (PPDS Bedah), Ns. Ade Frana Wijaya, S. Kep (Perawat IGD), dam Zafitra Patriotga Amd. Kep (Perawat OK). Lebih lanjut ia mengatakan, setelah dua hari bekerja membersihkan dan menata kembali RS Budi Agung Palu, akhirnya berhasil memulihkan operasional Rumah Sakit.

"Boleh dikatakan sekitar 70 persen pelayanan pasien bisa terlaksana, walau masih banyak keterbatasan," katanya.

Ia menceritakan, selama proses pembersihan menata kembali RS, tetap dilakukan pelayanan dan operasi emergency serta perawatan luka, pelayanan pasien IGD yang terus berdatangan. Selain itu, kamar operasi sudah bisa berfungsi optimal untuk melakukan operasi pasien korban gempa dan tsunami Palu yang mengalami patah tulang sehingga tidak perlu lagi dirujuk ke Makasar.

Disamping itu, tim medis Universitas Andalas juga berhasil meyakinkan petugas untuk mulai melakukan aktivitas kembali di dalam ruangan, walau tetap waspada setelah melakukan penilaian sederhana untuk menilai kekuatan gedung. (McPadang/Putra)