- Oleh Fatkhurrohim
- Kamis, 21 November 2024 | 14:01 WIB
: Foto: Dok. BRI
Jakarta, InfoPublik - Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa pihaknya selama ini berkomitmen memajukan ekonomi Indonesia melalui pelayanan dan pemberdayaan pelaku usaha mikro dan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
Namun di sisi lain, terdapat tantangan dari segi biaya dan risiko operasional yang tinggi karena mencakup infrastruktur dan sumber daya manusia secara luas.
“Menanggapi tantangan itu kita harus melakukan transformasi digital dan menciptakan produk dan layanan keuangan yang inovatif. Kami juga terus menjajaki peluang-peluang baru termasuk merambah lebih dalam ke segmen terkecil yaitu ultra mikro,” jelas Sunarso dalam keterangan tertulis yang diterima pada Kamis (7/9/2023).
Sunarso menjelaskan awalnya, segmen ultra mikro di Indonesia potensinya mencakup sekitar 65 juta unit usaha mikro yang mana sekitar 14 juta usaha ultra mikro belum memiliki akses terhadap pendanaan. Sebagai bentuk kontribusi, sejak September 2021, BRI resmi membentuk Holding Ultra Mikro bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Holding Ultra Mikro diharapkan dapat menjadi katalis pencapaian social development goals dengan memberdayakan. Serta memperluas akses layanan perbankan yang setara kepada masyarakat unbanked dan underbanked. Dampak finansial, sosial, dan ekonomi dari Holding Ultra Mikro kepada para nasabah juga cukup signifikan.
Tercatat hingga akhir Juni 2023, Holding Ultra Mikro telah telah mengintegrasikan lebih dari 36 juta nasabah pinjaman dan 162 juta nasabah simpanan mikro. Akses pembiayaan atau pinjaman terhadap segmen ultra mikro tersebut akan terus ditingkatkan hingga 45 juta nasabah pada 2024.
Untuk meningkatkan inklusi keuangan dan memperluas akses terhadap penyediaan layanan finansial bagi nasabah ultra mikro, Holding Ultra Mikro terus memperluas kehadiran outlet Sentra Layanan Ultra Mikro (SenyuM). Saat ini telah mencapai lebih dari 1.013 unit di seluruh Indonesia, sebagai essential hubs dalam penyediaan layanan BRI, Pegadaian, dan PNM dalam satu pintu.
“Pembentukan Holding Ultra Mikro sendiri adalah untuk melayani usaha ultra mikro dan UMKM secara terstruktur. Tujuan itu sendiri untuk memperluas jangkauan, memperdalam layanan keuangan formal dan memberdayakan masyarakat secara berkelanjutan,” ungkap Sunarso.
Selain melayani dan memberdayakan usaha mikro dan UMKM, BRI juga menunjukkan komitmen kuat sebagai perbankan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan dengan mengintegrasikan pertimbangan Lingkungan, Sosial, dan tata Kelola (ESG) ke dalam praktik bisnis inti.
Pada 2022, BRI meluncurkan inisiatif ESG yang disebut “BRI Menanam”. Hal itu menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan, serta kekuatan kolaborasi dan keterlibatan dengan pelanggan dan komunitas perjuangan menghadapi perubahan iklim.
Kemudian pada bidang sosial, BRI juga mempunyai inisiatif bernama “BRILiaN Village” atau Desa BRILiaN. Melalui program ini, bertujuan mendukung Pemerintah dalam meningkatkan ketahanan ekonomi dengan memberdayakan masyarakat pedesaan melalui peningkatan kapasitas, pelatihan bisnis, literasi digital, dan pembangunan berkelanjutan. Hingga Juni 2023, BRI telah memberdayakan lebih dari 2.400 Desa BRILiaN di seluruh Indonesia.
Kesimpulannya, kata Sunarso, melayani dan memberdayakan usaha mikro dan UMKM bukan hanya soal bisnis, tetapi yang lebih penting adalah mewujudkan kesejahteraan sosial.
“Semoga konsep tersebut tidak hanya bisa diterapkan di Indonesia, tapi juga di kawasan ASEAN dan juga negara-negara lain,” imbuh Sunarso.