: Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Pemimpin Takhta Suci Vatikan Sri Paus Fransiskus (kedua kiri) didampingi Staf Dikasteri untuk Dialog Antar-Agama Takhta Suci Vatikan Romo Markus Solo Kewuta (kedua kanan) bersiap melakukan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Pertemuan tersebut membahas hubungan bilateral Indonesia dan Vatikan sekaligus membahas isu-isu global, khususnya perdamaian dunia. ANTARA FOTO/Ganda Pambudi/hma/rwa.
Oleh Elvira Inda Sari, Jumat, 6 September 2024 | 18:08 WIB - Redaktur: Elvira - 265
Siaran Pers Kominfo Newsroom
Jumat, 6 September 2024
tentang
Kunjungan Paus Fransiskus: Media Perkuat Citra Indonesia sebagai Bangsa Toleran
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyampaikan apresiasi terhadap peran media yang turut menciptakan ruang percakapan publik, baik dari sisi pemberitaan maupun media sosial yang penuh dengan pesan-pesan positif dan konstruktif terkait kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia.
Kehadiran pemimpin umat Katolik dunia itu mendapatkan sambutan hangat dari seluruh lapisan masyarakat, yang menunjukkan kuatnya toleransi, persaudaraan, dan harmoni di Indonesia.
Demikian dikatakan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Prabunindya Revta Revolusi, pada Jumat (6/9/2024)
Prabu menegaskan peran media dalam memberitakan kunjungan Paus Fransiskus sangat penting dalam memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi keragaman dan toleransi.
“Kami mengapresiasi pemberitaan yang penuh kedamaian dari berbagai media nasional maupun internasional, serta ruang percakapan positif di media sosial. Hal ini semakin menegaskan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang toleran, ramah, dan mampu memuliakan tamu negara tanpa memandang perbedaan latar belakang agama maupun budaya,” ujar Prabu.
Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia merupakan momen bersejarah yang menyatukan seluruh komponen masyarakat. Media massa memainkan peran signifikan dalam menjaga narasi yang damai dan positif, memastikan bahwa pesan-pesan perdamaian, persaudaraan, dan persatuan disampaikan kepada khalayak luas.
“Kami melihat media telah berhasil menyampaikan pesan-pesan kunci dari kunjungan ini, yaitu perdamaian dan persatuan antarumat beragama. Ini menjadi momentum penting bagi bangsa Indonesia untuk kembali menunjukkan kepada dunia bahwa perbedaan bukanlah penghalang, melainkan kekayaan yang memperkuat bangsa,” tambah Prabu.
Media Sosial Jadi Wadah Harmoni Digital
Selain apresiasi terhadap pemberitaan media, Kominfo juga mengamati dengan cermat percakapan publik di media sosial yang berlangsung dengan sangat positif. Masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang secara aktif menyebarkan pesan-pesan toleransi dan persaudaraan melalui berbagai platform digital seperti Twitter, Instagram, dan Facebook.
“Ruang percakapan di media sosial menjadi wadah harmonis di mana masyarakat Indonesia menunjukkan rasa hormat dan persatuan, khususnya dalam menyambut kunjungan Paus Fransiskus. Ini cermin kedewasaan digital masyarakat kita, di mana teknologi dimanfaatkan untuk mempererat tali persaudaraan, bukannya memecah belah,” jelas Prabu.
Kominfo pun mendorong agar narasi positif seperti ini terus berlanjut, sehingga citra Indonesia sebagai bangsa yang toleran dan ramah semakin kuat di mata dunia. “Mari kita pertahankan semangat ini untuk terus menjaga keberagaman sebagai kekuatan bangsa. Indonesia dikenal dengan keramahannya dan itu tercermin dari cara kita menyambut tamu-tamu besar dunia, seperti Paus Fransiskus,” tutup Prabu.
Kominfo mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap menjaga etika digital, menyebarkan pesan-pesan damai, dan menghindari konten yang memecah belah.
Kunjungan Paus Fransiskus diharapkan menjadi momentum bagi seluruh rakyat Indonesia untuk memperkuat toleransi dan kerja sama antaragama demi masa depan yang lebih damai. (TR/Elvira Inda Sari)
***
Untuk Informasi lebih lanjut, silakan menghubungi kontak di bawah ini.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika -Prabunindya Revta Revolusi (082128901700)