Begini Tips Menkominfo agar tak Mudah Jadi Korban Hoaks Pemilu

: Menkominfo Budi Arie Setiadi (Humas Kominfo)


Oleh Wahyu Sudoyo, Jumat, 2 Februari 2024 | 23:07 WIB - Redaktur: Untung S - 116


Jakarta, InfoPublik – Masyarakat diberi tips atau panduan praktis, agar tidak mudah menjadi korban konten hoaks oknum yang tidak bertanggung jawab yang semakin banyak bertebaran selama rangkaian pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024.

Tips ini adalah BAS, seperti akronim nama Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Ari Setiadi (BAS), agar mudah diingat dan dipraktikan oleh masyarakat.

“Tolong dingat-ingat ya, BAS! Yang berarti B,  Baca informasi dengan hati-hati. Kedua, A itu Ayo cek dulu kebenaran informasinya, dan yang terakhir adalah S, Stop informasi bohong dan mengandung konflik SARA. Saring dulu sebelum sharing,” ujar Menkominfo dalam keterangannya terkait Literasi Digital Pemilu Damai Makassar, di Upperhills Convention Hall Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, seperti dikutip pada Jumat (2/2/2024).

Menkominfo Budi Arie mengatakan, salah satu contoh konten hoaks yang memuat informasi tidak benar telah diidentifikasi Tim AIS Kementerian Kominfo.

Konten itu berupa unggahan video pada 17 Januari 2024 yang mengklaim adanya penemuan kotak suara ganda di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

“Jika tidak ada kehati-hatian, netizen pun dengan mudah termakan tipuan hoaks tersebut bahkan ikut menyebarkan informasi palsu itu. Inilah salah satu contoh bagaimana temuan hoaks bisa menjadi mendelegitimasi kepercayaan masyarakat pada institusi penyelenggaraan Pemilu,” ungkapnya. 

Menurut Menkominfo, pihaknya terus melakukan pemantauan konten yang tersebar di internet untuk menangkal berita hoaks.

Dalam hal ini, tim AIS Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika mengidentifikasi manakala ada peredaran segala jenis berita hoaks, disinformasi, misinformasi maupun malinformasi serta ujaran kebencian di media sosial. 

“Jelang Pemilu ini banyak berseliweran info-info berita palsu. Namun hoaks itu tidak bertahan lama, sebab kami langsung melakukan take down secara adat digital dalam 1×24 jam karena kami mempunyai patroli siber dengan menggunakan mesin crawling,” jelas Budi Arie Setiadi. 

Dia kembali mengingatkan agar masyarakat tidak membagikan informasi hoaks atau yang melanggar peraturan perundang-undangan di platform digital, khususnya media sosial. 

“Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih sejuk dan bijak dalam bersuara menggunakan teknologi digital,” pungkas Menkominfo.

Dalam acara itu, Menkominfo Budi Arie Setiadi didampingi Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel A. Pangerapan, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Ismail, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Wayan Toni Supriyanto, dan Inspektur Jenderal Kementerian Kominfo Arief Tri Hardiyanto.  

Hadir pula Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin, Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Andi Rian Ryacudu Djaja dan Ketua Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan Mardiana Rusli.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Selasa, 24 September 2024 | 05:54 WIB
Pelaku Startup Didorong Fokus pada Sektor Pertanian dan Perikanan
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Selasa, 24 September 2024 | 05:58 WIB
Layanan PDNS 2 Sudah Pulih Total dari Ransomware pada 25 Agustus 2024
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Senin, 23 September 2024 | 13:47 WIB
KPU Maluku Utara Tetapkan 942.076 Pemilih dalam DPT Pilkada Serentak 2024
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Senin, 23 September 2024 | 14:11 WIB
KPU Tidore Buka Perekrutan 1.651 Anggota KPPS untuk Pilkada Serentak 2024
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Senin, 23 September 2024 | 10:04 WIB
Media Wajib Jaga Kualitas Jurnalisme untuk Tingkatkan Kepercayaan Publik