Menteri Lingkungan Hidup Apresiasi Pengelolaan Sawit Berkelanjutan di Siak

: Menteri Lingkungan Hidup Hanif didampingi Wakil Bupati Siak, Husni Merza meninjau sarana dan prasarana program dekarbonisasi PT Perkebunan Nusantara IV Regional 3 Lubuk Dalam, Kabupaten Siak, Sabtu (10/5/2025)/ MC Siak.


Oleh MC KAB SIAK, Minggu, 11 Mei 2025 | 08:52 WIB - Redaktur: Jhon Rico - 424


Siak, InfoPublik- Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq mengapresiasi Kabupaten Siak sebagai daerah percontohan pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan di Indonesia.

Hal ini disampaikan Hanif saat kunjungan kerjanya ke Kabupaten Siak, Riau, pada Sabtu (10/5/2025).

Dalam agenda kunjungan tersebut, Menteri Hanif bersama rombongan meninjau langsung keberhasilan PTPN IV Regional 3 Lubuk Dalam yang mampu menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) secara signifikan, serta mengecek kesiapsiagaan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di PT Kimia Tirta Utama, Koto Gasib.

Menteri Hanif mengungkapkan apresiasi terhadap capaian PTPN IV yang telah mereduksi emisi karbon sebesar 33.799 ton CO₂ ekuivalen, berdasarkan verifikasi dari lembaga independen dalam skema Sertifikat Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK).

“Kami mengucapkan selamat kepada jajaran PTPN IV. Ini adalah bukti nyata bahwa sektor sawit bisa menjadi bagian dari solusi krisis iklim global,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pendekatan pengelolaan berkelanjutan berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) yang diterapkan di Lubuk Dalam patut menjadi contoh nasional, khususnya bagi anggota Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).

“Harapan kami, lokasi ini bisa dijadikan pusat pembelajaran untuk mendorong percepatan perdagangan karbon di sektor pertanian, terutama sawit,” kata dia.

Saat meninjau PT Kimia Tirta Utama di Koto Gasib, Menteri Hanif menilai kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau dan potensi karhutla sudah memenuhi standar.

Ia menegaskan pentingnya penanggulangan karhutla yang sistematis dan menyeluruh.

Menurut dia, Riau, termasuk Siak, merupakan prioritas pengawasan karena memiliki sekitar 4 juta hektare lahan sawit, serta mencatat luas indikasi karhutla tertinggi hingga April 2025.

“InsyaAllah kita bisa menekan kejadian Karhutla di Riau ini. Jika 4 juta hektare ini tertata dengan baik, maka tidak ada karhutla. Kami pantau Riau ini tertinggi di Indonesia. Jadi, mari kita bersinergi bersama dalam menghadapi persoalan karhutla di Indonesia ini," pintanya.

Wakil Bupati Siak, Husni Merza, yang turut mendampingi kunjungan, menyampaikan rasa bangganya atas dukungan pemerintah pusat.

“Kami tentu senang dan bangga, karena daerah kami bisa menjadi contoh. Ini menjadi semangat bagi perusahaan lain untuk terus berinovasi,” katanya.

Ia juga menyampaikan bahwa Menteri Hanif telah mengingatkan setiap perusahaan sawit wajib memenuhi standar kesiapsiagaan karhutla sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Pemerintah daerah pun akan memberikan teguran kepada perusahaan yang tidak memiliki kelengkapan tersebut.

Turut hadir mendampingi Menteri Hanif, antara lain Deputi Bidang Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon KLH/BPLH Ary Sudjianto, Deputi Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rizal Irawan, Tenaga Ahli Menteri Bidang Kebakaran Hutan Raffles Panjaitan, Direktur Pengendalian Kebakaran Lahan Eduward Hutapea, Direktur Tata Kelola Ekonomi Karbon Hari Wibowo, serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Riau, Mamun Murod.

(MC Kabupaten Siak/Rahma)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB SIAK
  • Jumat, 6 Juni 2025 | 16:19 WIB
Wakil Bupati Siak Salat Iduladha di Masjid Islamic Center
  • Oleh MC KAB SIAK
  • Kamis, 22 Mei 2025 | 07:07 WIB
Inovasi Kopi Keliling Raup Omzet Ratusan Juta di Siak