- Oleh Wandi
- Jumat, 21 Maret 2025 | 06:56 WIB
: Baznas Kota Pontianak Gelar Program ‘Teladan Pemimpin Membayar Zakat’ | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Jumat, 21 Maret 2025 | 23:08 WIB - Redaktur: Untung S - 193
Pontianak, InfoPublik - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Pontianak kembali meluncurkan program tahunan bertajuk ‘Teladan Pemimpin Membayar Zakat’. Program ini bertujuan untuk menggalang dana zakat dari para pejabat dan pemimpin di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menunaikan zakatnya yang diterima langsung oleh Baznas Kota Pontianak.
Edi mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Pontianak untuk berkolaborasi dengan Baznas dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial yang ada di Kota Pontianak.
"Saya tertarik dengan program yang bisa kita kerjasamakan dengan Baznas untuk mengatasi masalah sosial, kemiskinan, dan masyarakat yang memerlukan bantuan," ujarnya saat membuka kegiatan ‘Teladan Pemimpin Membayar Zakat’ di Ruang Rapat Wali Kota, pada Jumat (21/3/2025).
Wali Kota menekankan pentingnya kolaborasi dalam menangani berbagai permasalahan di bidang sosial, kesehatan, dan pendidikan yang menjadi tanggung jawab pemerintah. Menurutnya, kolaborasi tersebut dapat diwujudkan melalui rapat koordinasi dan transparansi program.
"Kekurangan yang dihadapi oleh OPD bisa dicover oleh Baznas. Ukuran capaian yang terukur ini tentunya bisa kita dapatkan untuk menilai manfaat dari apa yang sudah dilakukan oleh Baznas," jelasnya.
Edi juga mengingatkan para kepala OPD untuk membentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di masing-masing OPD. Ia menyebutkan bahwa di beberapa instansi, seperti Kementerian Agama Kota, gaji pegawai Muslim langsung dipotong 2,5 persen untuk zakat.
"Apakah kita juga bisa seperti itu, terutama bagi pegawai Muslim? Apakah nanti otomatis dipotong atau disetor sendiri, khususnya untuk 2,5 persen ini?" tanyanya.
Menurutnya, permasalahan sosial dan kemiskinan tidak bisa ditangani sendiri, melainkan memerlukan kolaborasi dan sinergi untuk mencari model atau cara mengatasinya.
"Jika kita diamkan, jumlahnya akan semakin banyak. Ini membawa kesan buruk bahwa pemerintah, termasuk Baznas, tidak berbuat apa-apa," tuturnya.
Ketua Baznas Kota Pontianak, Sulaiman, menyampaikan apresiasi kepada Wali Kota Pontianak atas dukungan terhadap program-program Baznas.
"Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Wali Kota yang telah mendukung program-program di Baznas, sehingga kami dapat bekerja dengan nyaman," ucapnya.
Sulaiman menjelaskan bahwa Baznas Kota Pontianak akan menyelaraskan program-programnya dengan dinas-dinas di lingkungan Pemkot Pontianak, terutama dalam penanganan kemiskinan.
"Kami terbuka lebar kepada dinas-dinas terkait untuk sinergisitas dalam penanganan kemiskinan di Kota Pontianak," tambahnya.
Ia juga menekankan bahwa Baznas bekerja sesuai dengan ketentuan syariah Islam dan diatur oleh undang-undang.
"Kita juga diaudit syariah oleh Kementerian Agama Pusat, sehingga pendistribusiannya harus sesuai dengan syariah Islam," kata Sulaiman.
Dia berharap para kepala dinas dan pejabat terkait dapat menghimbau seluruh pegawainya yang beragama Islam untuk berzakat melalui Baznas Kota Pontianak.
"Insyaallah, zakat, infak, dan sedekah akan dikembalikan kepada Pemkot Pontianak dalam bentuk program-program yang ada di Kota Pontianak," pungkasnya. (prokopim/Jemi Ibrahim)