- Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT
- Jumat, 21 Maret 2025 | 08:05 WIB
© 2023 - Portal Berita InfoPublik.
:
Oleh MC KAB ACEH TAMIANG, Selasa, 25 Maret 2025 | 11:33 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 112
Aceh Tamiang, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang menegaskan komitmennya dalam memprioritaskan pembangunan infrastruktur di wilayah hulu, khususnya dalam rangka mendukung pengembangan sektor pariwisata.
Hal ini disampaikan oleh Bupati Aceh Tamiang, Armia Pahmi, saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026 di Kantor Camat Tenggulun, Kabupaten Aceh Tamiang pada Rabu (19/3/2025).
“Daerah hulu ini kaya akan objek wisata. Kita akan prioritaskan pembangunan infrastruktur di sini agar mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) Aceh Tamiang,” ujar Bupati Armia.
Ia menegaskan bahwa seluruh usulan pembangunan akan dikaji berdasarkan skala prioritas dan kesesuaian dengan visi dan misi pengembangan potensi ekonomi daerah hulu.
“Partisipasi masyarakat sangat penting. Kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun Aceh Tamiang dengan visi yang sama,” tambahnya.
Dalam arahannya kepada para kepala dan perwakilan Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK), Bupati Armia juga meminta agar seluruh perangkat daerah berpikiran terbuka terhadap berbagai usulan, serta mampu melihat potensi sebagai pengungkit pembangunan daerah.
“Saya minta semua pihak bisa berdiskusi lebih terarah agar Musrenbang ini benar-benar produktif,” tegasnya.
Lebih lanjut, Bupati mengajak masyarakat, khususnya di wilayah hulu, untuk turut mempromosikan potensi wisata lokal melalui media sosial. Promosi yang efektif diyakini mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Aceh Tamiang.
Melengkapi hal itu, Sekretaris Daerah Aceh Tamiang, Asra, menekankan pentingnya penanganan stunting, kemiskinan ekstrem, serta mitigasi kebencanaan. Ia juga menjelaskan bahwa efisiensi anggaran menyebabkan sejumlah program pembangunan tertunda.
Kemudian, Asisten Administrasi Umum, Tri Kurnia, menyampaikan kepada masyarakat agar bersabar karena terdapat pemotongan anggaran pembangunan oleh pemerintah pusat.
“Datok penghulu jangan hanya bergantung pada ADD. Harus mulai berinovasi untuk menghasilkan PAD. Karena tidak ada jaminan ADD akan terus berlanjut,” pungkas Tri Kurnia.
(EC)