Sabtu, 22 Maret 2025 20:14:42

Limbah Kayu Disulap Jadi Miniatur Kapal Pinisi oleh Warga Binaan Lapas Batang

: Salah satu WBP, M. Ari Anggriawan (kanan) menyerahkan karya miniatur kapal pinisi kepada adiknya Adi Pernana (kiri), usai berbuka puasa bersama, di Aula Lapas Kelas IIB Batang.


Oleh MC KAB BATANG, Rabu, 19 Maret 2025 | 14:50 WIB - Redaktur: Untung S - 59


Batang, InfoPublik – Selama bulan Ramadan, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Batang memanfaatkan waktu dengan menghasilkan karya seni miniatur kapal pinisi berbahan dasar limbah kayu. Ide kreatif itu muncul melihat potensi limbah kayu yang melimpah di Kabupaten Batang, yang dikenal sebagai produsen kapal kayu terbesar di Indonesia.

Salah satu WBP, M. Ari Anggriawan, menjelaskan bahwa proses pembuatan miniatur kapal pinisi memakan waktu hingga satu bulan. Setiap detail dikerjakan dengan teliti oleh tim yang terdiri dari lima WBP berbakat.

“Bahan kayu kami dapatkan dari sekitar Lapas dengan bantuan petugas. Hingga saat ini, kami telah berhasil menghasilkan empat karya miniatur kapal pinisi dan perahu nelayan khas Pantura,” ujar Ari saat ditemui di Aula Lapas Kelas IIB Batang, Rabu (19/3/2025).

Ide pembuatan miniatur kapal pinisi ini berawal dari arahan Kepala Lapas Kelas IIB Batang, Nurhamdan, yang mengajak WBP memanfaatkan limbah kayu bekas menjadi barang bernilai. “Kami menggabungkan arahan tersebut dengan ide kreatif teman-teman WBP, dan akhirnya terciptalah miniatur kapal pinisi ini,” tambah Ari.

Dukungan Keluarga dan Rencana Bisnis

Adi Pernana, adik dari Ari, mengaku terkejut melihat bakat kakaknya yang baru terlihat selama menjadi WBP di Lapas Batang. “Saya tidak menyangka kakak saya bisa membuat kreasi seperti ini. Padahal, sebelumnya dia tidak pernah menunjukkan bakat seperti itu,” tutur Adi.

Sebagai bentuk dukungan, Adi berencana membantu kakaknya mengembangkan bisnis miniatur kapal pinisi setelah bebas nanti. “Rencananya, kami akan mempromosikan produk ini melalui media sosial seperti TikTok,” ujarnya.

Kepala Lapas Kelas IIB Batang, Nurhamdan, membenarkan bahwa kreativitas para WBP ini merupakan hasil binaan Seksi Pembinaan Narapidana/Anak Didik Kegiatan Kerja. “Kami membina potensi para WBP, salah satunya melalui pembuatan miniatur kapal pinisi,” jelas Nurhamdan.

Ide ini tercetus setelah melihat potensi kayu jati yang melimpah di Kabupaten Batang. Limbah kayu bekas dari industri mebel di sekitar Lapas diolah kembali menjadi karya yang memiliki nilai estetik dan ekonomi.

“Saat ini, produksi miniatur kapal pinisi hanya dilakukan berdasarkan pesanan. Baru-baru ini, dua karya WBP kami kirim ke Lapas Pemuda Tangerang untuk mengikuti ajang Bazar Produk WBP,” ungkap Nurhamdan.

Setiap unit miniatur kapal pinisi dijual seharga Rp250 ribu. Meski saat ini hanya diproduksi dalam jumlah terbatas, karya ini telah menarik minat masyarakat. Bagi yang berminat, dapat menghubungi Lapas Kelas IIB Batang untuk pemesanan.

Karya ini tidak hanya menjadi bukti kreativitas para WBP, tetapi juga menunjukkan bahwa limbah kayu dapat disulap menjadi barang bernilai tinggi. Dengan dukungan penuh dari Lapas dan keluarga, para WBP berharap dapat terus mengembangkan bakat mereka setelah bebas nanti. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB BATANG
  • Jumat, 21 Maret 2025 | 23:13 WIB
KORPRI Batang Kukuhkan 94 Anggota Unit untuk Tingkatkan Kinerja OPD