Jum'at, 21 Maret 2025 6:2:23

Ini Penyebab Turunnya Ekspor Maluku Utara pada Februari 2025

: Ekspor Maluku Utara Turun 24,29 Persen pada Februari 2025, Impor Justru Naik 31,08 Persen


Oleh MC KOTA TIDORE, Selasa, 18 Maret 2025 | 13:29 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 101


Tidore, InfoPublik- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Utara mencatat nilai ekspor daerah tersebut pada Februari 2025 mencapai US$ 815,12 juta atau setara Rp13,36 triliun. Angka ini mengalami penurunan 24,29 persen dibandingkan Januari 2025 yang mencapai US$ 1.076,64 juta atau Rp17,69 triliun.

“Nilai ekspor Februari mengalami penurunan secara bulanan, namun meningkat secara tahunan,” ujar Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BPS Maluku Utara, Nurhidayat Maskat, Senin (17/3/2025).

Nurhidayat  mengatakan, bahwa penurunan itu  disebabkan oleh turunnya nilai ekspor di seluruh komoditas utama, termasuk Logam Dasar Lainnya (HS 81), Nikel (HS 75), serta komoditas lainnya.

Berdasarkan komoditas, Besi dan Baja (HS 72) tetap menjadi penyumbang ekspor terbesar Maluku Utara dengan kontribusi 64,53 persen. Disusul oleh Nikel (HS 75) sebesar 30,92 persen, Bahan Kimia Anorganik (HS 28) 4,00 persen, Kayu dan Barang dari Kayu (HS 44) 0,30 persen, serta Logam Dasar Lainnya (HS 81) 0,25 persen.

Negara tujuan ekspor utama Maluku Utara pada Februari 2025 adalah Tiongkok, India, dan Jepang.

Impor Maluku Utara Naik 31,08 Persen. Sementara itu, pada periode yang sama, nilai impor Maluku Utara meningkat 31,08 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Pada Februari 2025, nilai impor mencapai US$ 301,54 juta atau Rp4,94 triliun, naik dari US$ 230,04 juta atau Rp3,78 triliun pada Januari 2025.

“Nilai impor Februari mengalami peningkatan secara bulanan, namun menurun secara tahunan,” kata Nurhidayat.

Peningkatan impor ini didorong oleh kenaikan nilai impor pada beberapa komoditas utama seperti Benda dari Batu, Gips, dan Semen (HS 68), Perabot dan Penerangan Rumah (HS 94), serta beberapa komoditas lainnya.

Komoditas dengan kontribusi terbesar terhadap impor Maluku Utara adalah Mesin-Mesin/Pesawat Mekanik (HS 84) sebesar 23,53 persen, diikuti oleh Garam, Belerang, dan Kapur (HS 24) sebesar 15,31 persen, Bahan Bakar Mineral (HS 27) 14,25 persen, Mesin/Peralatan Listrik (HS 85) 10,26 persen, serta Bahan Kimia Anorganik (HS 28) 9,99 persen.

“Pangsa impor Maluku Utara pada Februari didominasi oleh Tiongkok, Jepang, Uni Emirat Arab, serta beberapa negara lainnya,” tutupnya.Ynita/MC Tidore

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Sabtu, 8 Maret 2025 | 23:26 WIB
Pemerintah akan Bangun Rumah Subsidi untuk Guru, Dukung Kesejahteraan Pendidik
  • Oleh MC KAB GARUT
  • Minggu, 9 Maret 2025 | 13:33 WIB
Bupati Garut Tekankan SKPD Implementasikan Asta Cita Presiden Prabowo
  • Oleh Eko Budiono
  • Jumat, 28 Februari 2025 | 14:32 WIB
Pastikan Data Penerima Bansos, Kemensos Siapkan Uji Petik DTSEN