- Oleh MC KOTA PONTIANAK
- Jumat, 21 Maret 2025 | 23:03 WIB
© 2023 - Portal Berita InfoPublik.
: Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DPPPAKB) Kalsel, Sri Mawarni, di Banjarbaru, Selasa (18/2/2025) dalam wawancaranya menjelaskan Pondok pesantren ramah anak merupakan bagian dari visi dan misi Presiden Republik Indonesia. Kami di DP3A KB berupaya agar pesantren-pesantren yang ada di Kalsel menjadi tempat yang aman dan mendukung perkembangan anak, baik dalam pendidikan, kesehatan, maupun perlindungan dari kekerasan.
Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN, Selasa, 18 Februari 2025 | 16:45 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 166
Banjarbaru, InfoPublik – Dalam rangka mendukung upaya besar pemerintah untuk mewujudkan Indonesia Ramah Anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kalimantan Selatan (Kalsel) berperan aktif mengembangkan pondok pesantren ramah anak.
Langkah ini diambil sebagai upaya strategis untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung hak-hak anak, terutama mereka yang berada dalam lingkungan pesantren.
Kepala DPPPAKB Kalsel, Sri Mawarni, dalam wawancaranya menjelaskan Pondok pesantren ramah anak merupakan bagian dari visi dan misi Presiden Republik Indonesia. Kami di DP3A KB berupaya agar pesantren-pesantren yang ada di Kalsel menjadi tempat yang aman dan mendukung perkembangan anak, baik dalam pendidikan, kesehatan, maupun perlindungan dari kekerasan.
Sri Mawarni juga menambahkan bahwa untuk mewujudkan hal tersebut, DPPPAKB Kalsel telah melaksanakan pelatihan dan advokasi bagi pengasuh serta pimpinan pondok pesantren.
“Melalui pelatihan dan advokasi, kami memberikan pemahaman tentang pentingnya pemenuhan hak anak, seperti hak atas pendidikan dan kesehatan, serta memastikan tidak ada kekerasan, termasuk bullying, di lingkungan pesantren,” ungkapnya di Banjarbaru, Selasa (18/2/2025).
Saat ini, Pondok Pesantren Alfalah Putra telah terstandarisasi sebagai pondok pesantren ramah anak di Kalsel, yang memenuhi standar yang ditetapkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.
“Pondok Pesantren Alfalah Putra menjadi contoh terbaik yang dapat diikuti oleh pesantren lainnya. Kami juga tengah melakukan pendampingan agar pesantren lainnya dapat memenuhi standar yang sama,” tambah Sri Mawarni.
Namun, DPPPAKB Kalsel menghadapi tantangan anggaran terbatas dalam melanjutkan upaya ini. Sri Mawarni menjelaskan bahwa meskipun pelatihan diharapkan dapat dilakukan di seluruh kabupaten/kota di Kalsel, pelatihan ke depan kemungkinan akan dilakukan secara daring melalui platform Zoom untuk efisiensi anggaran.
“Kami mengikuti Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 terkait efisiensi anggaran. Dalam kondisi ini, kami akan terus melakukan pembenahan dan pelatihan secara virtual agar upaya ini tetap berjalan efektif,” tutup Sri Mawarni.
Dengan komitmen yang kuat, DPPPAKB Kalsel bertekad untuk menjadikan seluruh pondok pesantren di wilayah ini sebagai tempat yang ramah anak, di mana anak-anak dapat berkembang dengan aman, sehat, dan terlindungi. (MC Kalsel/scw/Eyv)