- Oleh MC PROV JAWA BARAT
- Jumat, 10 Januari 2025 | 22:08 WIB
: Pj Gubernur Banten, A Damenta dampingi Menko Pangan dan Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan melakukan Kunker di PT. Ainul Hayat Sejahtera, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, Jumat (10/1/2025). Foto oleh Biro Adpimpro Setda Provinsi Banten
Oleh MC PROV BANTEN, Jumat, 10 Januari 2025 | 21:03 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 78
Banten, InfoPublik – Provinsi Banten masuk dalam 10 besar produsen garam nasional dengan luas lahan garam mencapai 28,4 hektare dan total produksi sekitar 603 ton pada tahun 2023.
Penjabat (Pj) Gubernur Banten, A Damenta, mengatakan melimpahnya komoditas garam di Banten dapat mendukung swasembada pangan nasional.
"Kami mendampingi Pak Menko Pangan dan Pak Wamen Kelautan dan Perikanan meninjau pabrik garam di Kabupaten Serang. Saat ini, produksi garam di Banten cukup besar, namun masih banyak wilayah yang bisa dioptimalkan," ungkap A Damenta usai mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan dan Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan Ashaf dalam kunjungan kerja di PT Ainul Hayat Sejahtera, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten pada Jumat (10/1/2025).
Lebih lanjut, ia menyebut Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Tangerang sebagai wilayah potensial untuk dikembangkan guna meningkatkan produksi garam di Banten.
Menanggapi hal tersebut, Menko Pangan Zulkifli Hasan turut mengapresiasi kualitas garam yang diproduksi di Banten. Ia mengungkapkan bahwa kandungan NaCl garam Banten telah mencapai 98 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan standar rata-rata garam impor.
"Baru saja kami meninjau pabrik garam di Banten, dan kualitas NaCl-nya sudah mencapai 98 persen. Sebagai perbandingan, garam impor terbaik hanya memiliki NaCl 95 persen. Ini berarti kita sudah mampu memproduksi garam berkualitas tinggi dan tidak perlu lagi impor," ujar Zulkifli Hasan.
(Mills/MC Prov Banten).