- Oleh MC KAB SUMENEP
- Selasa, 7 Januari 2025 | 23:10 WIB
: Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Achmad Syamsuri. (MC Kab Sumenep)
Oleh MC KAB SUMENEP, Senin, 6 Januari 2025 | 23:33 WIB - Redaktur: Wahyu Sudoyo - 118
Sumenep, InfoPublik - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, sepanjang 2024 mencapai 1.323 kasus, dengan angka kematian sebanyak 10 orang.
"Berdasarkan laporan dari 30 Puskesmas se-Kabupaten Sumenep, kasus DBD mencapai 1.323 kasus dengan angka kematian sebanyak 10 orang, terjadi selama 2024, yakni pada Januari ada 2 orang, Februari 2 orang, Maret 2 orang, Juli 2 orang, Oktober 1 orang, dan November 1 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Sumenep, Eliya Fardasah, melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Achmad Syamsuri.
Menurut lanjut Syamsuri Kasus DBD di Kabupaten Sumenep ini,belum bisa dikatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Bahkan, di Desember 2024, tercatat ada 15 kasus DBD.
"Jadi ini belum dikatakan KLB, karena dianggap dalam batas kewajaran. Yang termasuk KLB itu jika dalam kurun waktu satu bulan terjadi lonjakan DBD yang signifikan, dengan angka kematian sangat tinggi," tuturnya, Senin (6/1/2025).
Syamsuri mengungkapkan, untuk menekan penyebaran DBD ini, saat ini pihaknya memasifkan sosialisasi melalui penyebaran pamflet, dengan menggandeng lintas sektor, lintas program, kebersamaan woro-woro dengan Babinsa serta Bhabinkamtibmas dan desa.
"Terpenting itu adalah peran serta masyarakat untuk paham mengenai manfaat Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)," ungkapnya.
Berdasarkan data yang masuk ke Dinkes P2KB Kabupaten Sumenep, Kecamatan yang rawan kasus DBD adalah Saronggi dan Bluto.
"Sekarang masing-masing Puskesmas sudah memetakan desa mana saja yang banyak kasus DBD, sehingga kami fokus ke wilayah tersebut. Kemudian kami melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE)," tukasnya. ( Nita/Fer )