- Oleh MC KOTA TIDORE
- Rabu, 1 Januari 2025 | 19:17 WIB
:
Oleh MC KAB KAYONG UTARA, Selasa, 31 Desember 2024 | 11:56 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 153
Kayong Utara, InfoPublik – Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara, Alfian Salam, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Nasional minggu keempat Desember 2024 secara virtual, Senin (30/12/2024).
Dalam Rakor ini, berbagai langkah strategis untuk mengendalikan inflasi di tingkat daerah dibahas secara mendalam.
Alfian menyampaikan arahan strategis kepada instansi terkait di Kayong Utara. Ia menekankan pentingnya menjaga stabilitas harga bahan pokok, seperti minyak goreng dan beras, untuk memastikan kebutuhan masyarakat tetap tercukupi dengan harga yang terjangkau.
“Ketersediaan bahan pokok harus tetap terjaga, dan harga perlu dikendalikan. Kami akan terus melanjutkan program seperti pasar murah, baik menjelang Natal dan Tahun Baru maupun setelahnya,” ujar Alfian.
Salah satu perhatian utama adalah distribusi dan harga beras di wilayah Kayong Utara. Alfian meminta evaluasi menyeluruh agar tidak terjadi lonjakan harga yang dapat membebani masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya menyosialisasikan upaya stabilisasi harga secara luas.
“Kami akan memastikan tidak ada kenaikan signifikan pada harga beras yang dapat membebani masyarakat. Langkah sosialisasi harus dilakukan agar masyarakat memahami upaya ini,” tambahnya.
Kemudian, ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Kayong Utara akan terus memantau kondisi ekonomi wilayah, bekerja sama dengan semua pihak terkait, dan mencari solusi yang proaktif untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok.
“Kami berkomitmen menciptakan langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi masyarakat Kayong Utara. Semoga upaya ini membawa manfaat luas bagi seluruh masyarakat,” imbuhnya.
Sebelumnya, Plt Sekjen Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir, menyoroti pentingnya konsolidasi daerah untuk mencapai realisasi pendapatan APBD yang maksimal. Ia juga mengingatkan agar daerah tidak menggunakan strategi overestimasi pada rencana pendapatan, demi mencegah defisit anggaran.
“Jangan sampai mencantumkan angka besar yang justru memicu defisit di akhir tahun. Evaluasi dan konsolidasi adalah kunci,” ujar Tomsi.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini, menambahkan mencatat bahwa komponen inflasi inti hingga November 2024 mencapai 2,09 persen year-to-date.
Ia juga menyoroti potensi kenaikan harga beberapa komoditas seperti cabai merah, bawang merah, dan daging ayam ras yang dapat memengaruhi inflasi pada Desember.
(Diskominfo - KKU)