- Oleh MC KAB NAGAN RAYA
- Sabtu, 19 April 2025 | 15:01 WIB
: Dalam rangka memperingati 20 tahun tragedi Tsunami Aceh, masyarakat Pidie menggelar zikir dan doa bersama di Masjid Al Falah, Sigli, Jumat (26/12/2024)
Oleh MC KAB PIDIE, Sabtu, 28 Desember 2024 | 10:46 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 294
Pidie, InfoPublik – Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, menjadi salah satu wilayah terdampak bencana Tsunami pada 26 Desember 2004 yang melanda pantai barat Sumatra, Indonesia.
Kini, dua dekade telah berlalu sejak peristiwa dahsyat tersebut, tetapi kenangan dan luka mendalam masih terpatri di hati masyarakat Aceh, khususnya warga Pidie.
Dalam rangka memperingati 20 tahun tragedi Tsunami Aceh, masyarakat Pidie menggelar zikir dan doa bersama di Masjid Al Falah, Sigli, Jumat (26/12/2024). Acara yang dihadiri oleh ratusan jamaah ini menjadi momen refleksi sekaligus penguatan spiritual bagi masyarakat.
Ketua Panitia Peringatan Tsunami Pidie, Muhammad Hasan, menyampaikan, acara tersebut mengusung tema "Beranjak dari Masa Lalu, Menuju Masa Depan Aceh Bersyariat".
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Forkopimda, alim ulama, kepala SKPK, serta menghadirkan penceramah Ustad H. Zul Arafah, Ketua Majelis Zikir Arafah dari Banda Aceh.
Asisten II Setdakab Pidie, Tarmizimewakili Pj Bupati, dalam sambutannya mengajak masyarakat untuk menjadikan peringatan ini sebagai momentum introspeksi dan peningkatan ketakwaan kepada Allah SWT.
"Karena sesungguhnya peristiwa Tsunami itu adalah kehendak Allah. Oleh karena itu, mari kita saling menguatkan, menjalin silaturrahmi, dan membangun persatuan dalam masyarakat Kabupaten Pidie," ujarnya.
Beliau juga menambahkan pentingnya menyempurnakan akhlak dan menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari guna memperkokoh persatuan masyarakat.
Dalam tausiahnya, Ustaz Zul Arafah menyampaikan bahwa tragedi Tsunami Aceh menjadi iktibar atau pelajaran besar bagi umat manusia tentang kekuatan musibah yang dapat terjadi.
"Peristiwa Gempa dan Tsunami adalah pelajaran besar. Saya mengajak semua jamaah untuk konsisten meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT serta mendoakan kerabat dan keluarga yang menjadi korban Tsunami Aceh," ungkapnya.
Ustaz Zul juga menekankan pentingnya menjaga generasi muda dari pengaruh buruk seperti narkoba. "Kita juga berdoa untuk anak-anak kita, generasi penerus bangsa, agar terlindung dari pengaruh narkoba," tambahnya.
Sebagai bagian dari peringatan ini, panitia juga memberikan santunan kepada anak yatim/piatu. Secara simbolis, lima anak menerima santunan dengan total Rp1.000.000.
Acara peringatan ini tidak hanya menjadi ajang mengenang para korban, tetapi juga sebagai langkah mempererat silaturrahmi dan memperkuat nilai-nilai keislaman dalam kehidupan masyarakat Pidie.
Dengan mengenang masa lalu, masyarakat diajak untuk terus melangkah ke depan dengan semangat bersyariat dan persatuan yang kokoh. (MC Kab Pidie)