- Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
- Rabu, 4 Desember 2024 | 22:29 WIB
: Ikraeni Safitri (berdiri di tengah), pendamping desa dari Agraria Institute, saat melaksanakan pertemuan dengan warga Bontula di Kecamatan Asparaga, Kabupaten Gorontalo. (Foto: istimewa)
Oleh MC PROV GORONTALO, Senin, 23 Desember 2024 | 11:42 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 117
Kota Gorontalo, InfoPublik – Global Environmental Facility- Small Grants Programme (GEF-SGP) Indonesia kembali menambah program di bentang alam Suka Margasatwa (SM) Nantu dan Taman Hutan Raya (Tahura) BJ Habibie di Provinsi Gorontalo.
Program ini diwujudkan dengan menggandeng lembaga nonpemerintah di daerah ini, salah satunya adalah Agraria Institute. Sebelumnya di Fase VI ini GEF-SGP) Indonesia telah melakukan kerja sama dan dukungan pendanaan kepada sejumlah lembaga lokal lainnya.
Agraria Institute akan bekerja di Kecamatan Asparaga Kabupaten Gorontalo, terutama di wilayah Desa Bontula dan Desa Bihe, dua desa yang masyarakatnya sudah mendapat izin perhutanan sosial.
“Kami sudah mulai bekerja, turun lapangan untuk berkomunikasi dengan pemerintah desa dan para petani, dukungan GEF SGP Indonesia sangat berarti dalam pengelolaan bentang alam di kawasan ini,” kata Ikraeni Safitri, pendamping masyarakat dari Agraria Institute, Senin (23/12/2024).
Ikraeni Safitri yang juga ahli konservasi hutan ini optimistis dukungan GEF SGP Indonesia ini akan berdampak baik pada pengelolaan lahan oleh masyarakat petani, apalagi lokasi kegiatan ini berada di bagian hulu daerah aliran sungai yang memiliki dampak signifikan jika terjadi kerusan lingkungan.
Ikraeni Safitri mengaku setelah turun lapangan dan melakukan komunikasi dengan warga telah menemukan kekhasan sosial budayanya, termasuk dalam cara pengelolaan lahan. Ia yakin dengan dukungan GEF SGP Indonesia akan terjalin kerjasama yang baik dalam peningkatan kesejahteran warga desa dan pelestarian lingkungan.
Salah satu yang akan diintervensi melalui program kerja sama ini adalah dengan penerapan pertanian berkelanjutan dengan mempertimbangkan kesejahteraan para petani dan kelestarian kawasan, termasuk menjaga keanekaagaman hayati yang dimiliki daerah ini.
“Kalau ngomong yang lebih makro, kerja sama ini juga akan berkontribusi pada pengurangan dampak perubahan iklim,” ujar Ikraeni.
Ia berharap saat bekerja di tingkat tapak bersama warga desa akan memberi tranformasi pengetahuan antara petani, lembaga lokal, dan GEF SGP Indonesia. Sikap saling belajar dari kerja sama ini diharapkan memberi kontribusi nyata bagi pembangunan di Provinsi Gorontalo. (mcgorontaloprov)