- Oleh Eko Budiono
- Selasa, 24 Desember 2024 | 12:48 WIB
: Acara Workshop Sharing Learning IAD (Integrated Area Development), di Ruang Nararya Kirana Kantor Bupati Lumajang, Senin (4/11/2024).
Oleh MC KAB LUMAJANG, Rabu, 6 November 2024 | 11:55 WIB - Redaktur: Elvira - 2K
Lumajang, InfoPublik - Program perhutanan sosial di Kabupaten Lumajang terbukti menjadi penggerak utama ekonomi lokal, dengan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar 32,8 persen melalui sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan.
Dalam workshop Sharing Learning Integrated Area Development (IAD) bersama Kabupaten Garut dan Madiun, Pj. Bupati Lumajang Indah Wahyuni (Bunda Yuyun) mengungkapkan bahwa pemanfaatan hutan sebagai lahan produktif tak hanya melindungi ekosistem, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.
Bunda Yuyun mencontohkan wilayah Senduro, di mana masyarakat yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) berhasil memanfaatkan hutan untuk menanam pisang, kapulaga, serta mengembangkan peternakan susu kambing.
Menurutnya, inisiatif tersebut tidak hanya meningkatkan pendapatan warga tetapi juga menciptakan lapangan kerja di sektor perhutanan sosial, sehingga peran masyarakat dalam ekonomi daerah semakin kuat.
“Pemanfaatan hutan dalam program perhutanan sosial ini sangat membantu masyarakat mengakses sumber daya hutan secara bijak dan produktif, tanpa mengabaikan kelestariannya. Sektor ini mampu menciptakan nilai ekonomi berkelanjutan, dan ini sesuai dengan visi Kabupaten Lumajang untuk kesejahteraan bersama,” ujar Bunda Yuyun dalam acara yang berlangsung di Ruang Nararya Kirana Kantor Bupati Lumajang, Senin (4/11/2024).
Workshop tersebut juga dihadiri oleh Kepala Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Wilayah Jawa, Danang Kuncara Sakti yang menyampaikan apresiasinya terhadap Lumajang sebagai model pengelolaan perhutanan sosial yang berkelanjutan. Dengan sinergi melalui program IAD, Kabupaten Garut dan Madiun diharapkan dapat menerapkan konsep serupa, menambah daya tarik dan produktivitas ekonomi di wilayah masing-masing.
“Kami melihat potensi besar dari Lumajang untuk menjadi contoh bagaimana hutan dapat dikelola secara produktif dan ramah lingkungan. Sinergi antar-daerah ini akan memudahkan Garut dan Madiun dalam mengembangkan sektor perhutanan sosial yang mampu meningkatkan skala ekonomi lokal sekaligus menjaga ekosistem,” jelas Danang.
Program perhutanan sosial ini juga mendukung ketahanan pangan melalui produk-produk lokal berkualitas yang dihasilkan dari kawasan hutan, seperti pisang dan susu. Dengan konsep ekonomi berbasis hutan tersebut, Lumajang berharap sinergi lintas daerah akan memperkuat perekonomian berbasis sumber daya lokal dan memastikan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan. (MC Kab. Lumajang/Ydc/An-m)