- Oleh Eko Budiono
- Sabtu, 2 November 2024 | 09:27 WIB
: Capacity Building dengan para pelaku usaha di Kota Banda Aceh yang diadakan oleh The Aceh Institute di Kryad Hotel Banda Aceh pada Selasa 17 Desember 2024 menghadirkan Illiza Sa'aduddin Djamal sebagai salah satu narasumber. (Foto: istimewa)
Oleh MC PROV ACEH, Kamis, 19 Desember 2024 | 05:30 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 206
Banda Aceh, InfoPublik - Capacity Building dengan para pelaku usaha di Kota Banda Aceh yang diadakan oleh The Aceh Institute di Kryad Hotel Banda Aceh pada Selasa 17 Desember 2024 menghadirkan Illiza Sa'aduddin Djamal sebagai salah satu narasumber, selain Wakil Ketua I DPRK Banda Aceh Daniel Abdul Wahab, Kadinkes, dan Satpol PP Kota Banda Aceh.
Pada kesempatan ini, Illiza Sa'aduddin menyampaikan Kolaborasi Dunia Usaha Dalam Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) perlu dengan 'CEPAT' (Ciptakan Ekonomi yang Produktif, Akseletarif dan Tumbuh) dengan Kebijakan Insentif dan Keringanan Pajak Usaha bagi Pelaku Usaha yang menerapkan KTR, Pemberian Insentif Pajak (Tax Holiday) kepada pelaku usaha pemula selama 1 tahun awal, melakukan penataan dengan cara peningkatan infrastruktur pasar dengan menerapkan KTR di sekitar kawasan pasar.
Sesuai dengan visi 'Banda Aceh Kota Kolaborasi' maka sangat perlu kolaborasi berbagai pihak untuk memperbanyak lahirnya #Sahabat-SahabatKTR#.
Daniel Abdul Wahab menjelaskan, penerapan KTR secara konsisten diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kota Banda Aceh terutama terkendalinya faktor risiko penyakit dan kematian yang disebabkan oleh rokok, dan meningkatnya budaya masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat.
KTR merupakan tanggung jawab seluruh komponen, baik individu, masyarakat khusunya pemilik / pengelola bisnis. Dari aspek lingkungan, penerapan KTR akan berdampak pada meningkatnya kualitas udara, terutama kualitas udara dalam ruang. Dalam bidang ekonomi, akan mampu meningkatkan tingkat ekonomi keluarga karena berkurangnya belanja rokok, terutama pada keluarga miskin.
Direktur The Aceh Institute mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Banda Aceh terpilih dan apa yang disampaikan sangat sesuai dengan kondisi yang diteliti oleh Aceh Institute yaitu tingkat kepatuhan KTR paling rendah adanya di pasar maka perlu penguatan di sana yaitu pasar.
"The Aceh Institute berterima kasih kepada semua pihak yang semakin sadar dan paham apa itu KTR. Karena perokok bukanlah musuh, tapi korban yang perlu diselamatkan dari kecanduan atas rokok," tuturnya. (mc aceh/o2r)