- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Kamis, 26 Desember 2024 | 02:42 WIB
: Rapat Koordinasi dengan Perbankan/Lembaga Keuangan Dalam Mendukung Akses Pembiayaan Bagi UKM. Sumber Foto: Diskop UKM Jatim
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Selasa, 3 Desember 2024 | 12:29 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 141
Surabaya, InfoPublik – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Timur (Diskop UKM Jatim) menggelar Rapat Koordinasi dengan Perbankan/Lembaga Keuangan Dalam Mendukung Akses Pembiayaan Bagi UKM.
Mengutip laman Diskop UKM Jatim, Senin (2/12/2024), rapat ini bertujuan untuk memperkuat akses pembiayaan bagi UKM di Jawa Timur melalui evaluasi dan perencanaan Program Kredit Sejahtera (Prokesra).
Kepala Bidang Pemasaran, Diskop UKM Jatim, Arif Lukman Hakim, menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, perbankan, dan lembaga keuangan untuk mendorong akses pembiayaan UKM.
Arif menjelaskan pertemuan kali ini bertujuan untuk menghasilkan beberapa kesimpulan sementara terkait rencana program kredit Prokesra di 2025.
"Sejak tahun 2022, kredit Prokesra dimulai dengan platform maksimal sebesar 10 juta. Lalu pada 2023 terjadi perubahan skema dengan plafon yang naik menjadi 50 juta. Di 2024, skema kembali disesuaikan dengan plafon maksimal sebesar 25 juta,” ungkapnya.
Ketua Tim Kerja Subsubstansi Pembiayaan dan Jasa Keuangan Diskop UKM Jatim, Sutarto menyampaikan capaian kredit Prokesra selama beberapa tahun terakhir yang menunjukkan tren positif. Pada tahun 2023, realisasi kredit mencapai Rp360 miliar, melampaui target Rp355 miliar.
Jumlah debitur yang memanfaatkan program ini juga mengalami peningkatan, mencapai 12.763 debitur pada akhir 2023. Namun, pada tahun 2024, terdapat beberapa penyesuaian plafon kredit dan skema, sehingga realisasi kredit hingga Oktober tercatat sebesar Rp99,5 miliar dari target Rp200 miliar.
“Evaluasi ini penting agar pelaksanaan Prokesra di tahun mendatang bisa lebih optimal. Kami telah mengidentifikasi tantangan yang dihadapi, seperti batas maksimal plafon kredit yang terlalu kecil dan jangka waktu kredit yang dirasa terlalu pendek oleh pelaku UKM,” jelas Sutarto.
Rapat koordinasi ini mencerminkan komitmen Diskop UKM Jatim, Bank BPR Jatim, serta berbagai pihak terkait dalam mendukung pengembangan UKM di Jawa Timur melalui penyediaan akses pembiayaan.
Dengan evaluasi yang komprehensif dan perencanaan yang matang, diharapkan Prokesra tahun 2025 dapat memberikan dampak yang lebih besar bagi pelaku usaha mikro dan kecil. Sebagai salah satu program prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Prokesra tidak hanya menjadi solusi pembiayaan tetapi juga menjadi pilar penting dalam pemberdayaan ekonomi rakyat.
Dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah, perbankan, dan pelaku UKM sangat diperlukan untuk menjadikan program ini lebih sukses dan semakin berkembang di masa mendatang.
Diskop UKM Jatim berharap dengan terlaksananya Rapat Koordinasi ini dapat menghasilkan langkah-langkah strategis yang dapat mempermudah dan mempercepat akses pembiayaan guna mendukung perkembangan UKM di Jawa Timur.
Melalui sinergi yang terjalin antara pemerintah, perbankan, lembaga keuangan, dan konsultan, diharapkan bahwa sektor UKM di Jawa Timur dapat tumbuh lebih kuat dan mampu menghadapi berbagai tantangan yang membentang di masa depan. (MC Prov Jatim /hjr-idc/eyv)