- Oleh MC PROV GORONTALO
- Sabtu, 14 Desember 2024 | 13:22 WIB
: Suasana rapat bersama yang dipimpin oleh Pj Gubernur Rudy Salahuddin, yang dihadiri Kepala Otoritas Bandara Djalaluddin, di kantor Perhubungan Bandara Djalaluddin, Kamis (22/11/2024). (Foto: Nova Diskominfotik)
Oleh MC PROV GORONTALO, Sabtu, 23 November 2024 | 06:30 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 207
Kabupaten Gorontalo, InfoPublik – Kepala Otoritas Bandar Udara Djalaluddin, Joko Harjani, melaporkan kondisi perkembangan angkutan udara tahun 2024 di Provinsi Gorontalo kepada Pj Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin dan jajarannya, Jumat (22/11/2024).
Ada empat hal yang disampaikan Joko, yaitu data realisasi angkutan udara, laporan subsidi angkutan udara perintis, laporan kesiapan Natal dan Tahun Baru, serta kebutuhan lahan untuk pemasangan lampu PALS Runway 27 di Bandara Djalaluddin.
“Terkait dengan keberangkatan pesawat, di mana sampai dengan Oktober ini kami mendata ada 274,023, yang turun dari tahun 2023 atau bahkan turun jauh dari 2019 di angka 405,974. Ini juga sama dengan jumlah penumpang yang turun dibandingkan tahun lalu di periode yang sama pada Oktober. Kita masih diangka 67 persen, sementara rata-rata nasional sudah 88 persen. Contoh bandara yang sudah pulih itu adalah Bandara Denpasar sudah 99 persen dan Bandara Cengkareng 90 persen,” kata Joko.
Selanjutnya, Joko menyampaikan bahwa penerbangan subsidi perintis rute Gorontalo-Pohuwato-Palu, setelah musibah jatuhnya pesawat beberapa waktu lalu, kembali dibuka Tapi memang sejak kejadian tersebut penumpang masih di bawah lima persen. Sementara untuk rute lain seperti Gorontalo-Bolmong-Manado-Siau-Miangas tetap menjadi primadona, dengan jumlah hampir 80 persen
“Nah, untuk yang tahun depan, kita mendapatkan tambahan lokasi untuk penerbangan perintis itu ke Luwuk dan Banggai Laut. Rencananya nanti Januari insya Allah akan dimulai. Maskapai yang nanti kami pakai adalah Susi Air dan Sam Air,” ungkapnya.
Menanggapi laporan Kepala Bandara, Rudy Salahuddin menyampaikan bahwa untuk menarik penumpang ke Provinisi Gorontalo memang sulit jika hanya dengan satu penerbangan pilihan. Ia menginginkan penerbangan di Bandara Djalaluddin harus bisa ada yang langsung menghubungkan antara Jakarta Makassar-Gorontalo-Manado, atau Manado-Gorontalo-Palu. Ini bisa membantu pergerakan penumpang, khususnya para wisatawan.
“Memang kalau hanya tujuan single destination akan sulit. Jadi saat ini yang harus kita kejar bersama adalah penambahan penerbangan. Mungkin kita bisa menyurati kembali ke Kementerian Perhubungan. Tapi memang agak sulit, karena kami juga sudah pernah berkoordinasi dengan maskapai, bahwa permasalahan saat ini itu ada pada keterbatasan pesawat, juga dari avtur yang memang harganya lumayan tinggi dengan adanya PPN,” ujar Rudy.
Selebihnya, Rudy yang hadir didampingi Sekdaprov Sofian Ibrahim dan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo, berterima kasih kepada pihak bandara, karena dari segi pengiriman kargo mengalami kenaikan. Recovery rate untuk kargo dari tahun 2019 ke tahun 2024 naik 59 persen. (mcgorontaloprov/echin)