- Oleh MC KOTA DUMAI
- Kamis, 7 November 2024 | 08:59 WIB
: Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Dumai H Indra Gunawan saat membuka Focus Group Discussion (FGD) Akhir Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana Kota Dumai Tahun 2024 di Dumai pada Jumat 15 November 2024.
Oleh MC KOTA DUMAI, Minggu, 17 November 2024 | 21:09 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 124
Dumai, InfoPublik – Penyusunan kebijakan-kebijakan strategis terkait penanggulangan bencana yang matang, terarah dan terpadu dinilai sangat penting untuk mengurangi risiko bencana yang ditimbulkan. Hal ini mengingat Kota Dumai, Provinsi Riau, merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi bencana cukup besar, terutama bencana kebakaran hutan dan lahan.
Hal itu ditegaskan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Dumai H Indra Gunawan saat membuka Focus Group Discussion (FGD) Akhir Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana Kota Dumai Tahun 2024 di Dumai pada Jumat 15 November 2024. FGD digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai.
"Potensi banjir di wilayah perkotaan, gelombang pasang yang mengakibatkan abrasi pada daerah pesisir, serta bencana hidrometeorologi lainnya (kekeringan dan cuaca ekstrem) yang mungkin melanda wilayah Kota Dumai dikemudian hari juga merupakan bencana yang harus diwaspadai bersama," ungkap Sekda Indra.
Ia menekankan, dokumen strategis rencana penanggulangan bencana yang disusun harus komprehensif dan berkelanjutan, serta memuat langkah-langkah sistematis dalam menghadapi, mengurangi, dan memulihkan dampak bencana.
Indra berharap melalui implementasi rencana penanggulangan bencana yang efektif, dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan resiliensi bagi seluruh masyarakat Kota Dumai. "Semoga acara focus group discussioan akhir ini memberikan wawasan baru dan memotivasi kita semua untuk lebih peduli dan bertindak dalam penanggulangan bencana di Kota Dumai," pungkasnya.
Dijelaskan Kepala BPBD Kota Dumai Irawan Sukma, tujuan diselenggarakannya FGD ini untuk membuat rencana yang terstruktur dan terpadu dalam upaya pengurangan risiko bencana, yang mensinergikan upaya-upaya penanggulangan bencana agar lebih efektif, sebagai alat koordinasi antar pelaku penanggulangan bencana.
"Selain itu, dalam FGD kami juga melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang ada untuk memberikan masukan dan saran terkait penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah (RSOPD), sehingga ini dapat menjadi landasan upaya bersama terhadap penanggulangan bencana di Kota Dumai," tuturnya.
FGD diperkuat pula dengan paparan materi yang disampaikan Tenaga Ahli Pusat Kajian Strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.