- Oleh Eko Budiono
- Senin, 16 Desember 2024 | 07:53 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Sabtu, 16 November 2024 | 09:04 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 191
Padang, InfoPublik – Hingga Oktober 2024, Dinas Kesehatan Kota Padang telah melaksanakan skrining terhadap 1.756 warga yang terindikasi mengalami penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA).
Jumlah tersebut baru mencapai 69 persen dari target yang ditetapkan, yaitu 3.000 orang untuk tahun ini.
"Untuk mencapai target tersebut, kami akan lebih mengoptimalkan peran Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) yang terdapat di puskesmas," ujar Analis Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Padang, Henny Indriani Lubis, pada acara sosialisasi lintas program dan lintas sektor terkait pelayanan kesehatan jiwa dan penyalahgunaan NAPZA di Hotel Rangkayo Basa, Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) pada Jumat (15/11/2024).
Saat ini, IPWL yang dimiliki Dinas Kesehatan Kota Padang terdapat di empat puskesmas: Puskesmas Lubuk Kilangan, Puskesmas Lubuk Buaya, Puskesmas Sebrang Padang, dan Puskesmas Andalas.
Selain itu, IPWL juga tersedia di RSUP Dr. M. Djamil, RSJ Saanin, serta BNNP Sumatera Barat.
Henny menambahkan, peran IPWL sangat penting untuk melakukan skrining atau deteksi dini terhadap warga yang terindikasi menggunakan NAPZA. "Deteksi dini memungkinkan kami untuk segera memberikan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Saat ini, baru 12 orang dari 36 yang ditargetkan menerima layanan kesehatan terkait penyalahgunaan NAPZA," jelasnya.
Dinas Kesehatan Kota Padang juga secara berkala mengadakan skrining di sekolah-sekolah untuk memantau kondisi para pelajar. Hal ini dilakukan mengingat penyalahgunaan NAPZA dapat berujung pada gangguan kesehatan jiwa.
"Pada 2024, dari 55.733 skrining jiwa yang kami lakukan terhadap warga di atas usia 15 tahun, 11.681 orang mengalami gangguan, dengan 20,9 persen di antaranya mengalami masalah mental emosional," papar Henny.
Gangguan kesehatan jiwa ini, lanjutnya, memiliki berbagai penyebab. Selain penyalahgunaan NAPZA, faktor-faktor lain seperti masalah pekerjaan, beban ekonomi, dan permasalahan keluarga turut berkontribusi.
(MC Padang/RA).