- Oleh MC PROV BANTEN
- Selasa, 19 November 2024 | 12:34 WIB
: Pj Sekda Provinsi Banten, Usman Asshiddiqi Qohara usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi secara virtual di Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Senin (11/11/2024). Gambar oleh Biro Adpimpro Setda Provinsi Banten.
Oleh MC PROV BANTEN, Senin, 11 November 2024 | 20:28 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 124
Banten, InfoPublik - Pemerintah Provinsi Banten bersama stakeholders terkait terus bekerjasama mencari solusi agar inflasi tetap terkendali. Inflasi yang terkendali menunjukkan terwujudnya kesejahteraan masyarakat Banten.
Hal itu diungkapkan Pj Sekda Provinsi Banten Usman Asshiddiqi Qohara usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang dipimpin Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesi, Irjen Tomsi Tohir secara virtual di Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Senin (11/11/2024).
Melalui Rakor tersebut, diharapkan harga komoditas pangan di Provinsi Banten dapat terkendali. Pengendalian harga sangat penting karena menyangkut daya beli masyarakat. “Kalau harga tinggi, masyarakat menengah ke bawah akan mengalami kesulitan,” ucapnya.
Pasalnya, ketika terjadi inflasi dampaknya akan dirasakan oleh masyarakat menengah ke bawah. Sedangkan saat deflasi terjadi akan berdampak ke pengusaha dan lain-lain.
“Forum seperti ini bagian kita untuk berusaha memperkuat daya dorong Pemprov Banten melalui dukungan pihak-pihak instansi vertikal dan lainnya yang terkait dalam pengendalian inflasi yang pada akhirnya untuk kesejahteraan masyarakat Banten,” pungkasnya.
Sementara Plt Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir menekankan, pada upaya pengendalian inflasi dibahas hal-hal yang berkaitan dengan perubahan kenaikan inflasi, terutama pada komoditas pangan utama yang memiliki pengaruh besar terhadap indeks perkembangan harga (IPH) pada Januari s/d Oktober 2024.
Sebagai informasi, untuk komoditas yang sering memberikan andil terhadap inflasi bulanan periode Januari-Oktober 2024 antara lain Sigaret Kretek Mesin (SKM), emas perhiasan, kopi bubuk, daging ayam ras, ikan segar, beras dan bawang merah.
Sedangkan komoditas yang sering mengalami deflasi bulanan periode Januari-Oktober 2024 antara lain tomat, cabai merah, telur ayam ras, cabai rawit, daging ayam ras, dan tarif angkutan udara. (Mills/MC Prov Banten)