- Oleh Eko Budiono
- Kamis, 14 November 2024 | 12:50 WIB
: Pj Gubernur Banten saat mendampingi Pemerintah Provinsi Banten mendampingi rombongan Komisi II DPR RI melakukan peninjauan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMKN 8, Kota Serang, Rabu (13/11/2024). Gambar oleh Biro Adpimpro Setda Provinsi Banten
Oleh MC PROV BANTEN, Kamis, 14 November 2024 | 09:53 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 61
Banten, InfoPublik - Pemerintah Provinsi Banten mendampingi rombongan Komisi II DPR RI meninjau persiapan pelaksanaan program pemerintah pusat makan bergizi gratis (MBG) di SMKN 8, Kota Serang, Rabu (13/11/2024). Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengungkapan, persiapan MBG di Banten sudah berjalan di tingkat SMAN/SMKN dan SKh.
“Kemudian kami juga saat ini sudah menerima uraian tugas pelaksanaan program itu dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri),” katanya.
Al Muktabar melanjutkan, pelaksanaan program MBG di Provinsi Banten akan memberdayakan siswa SMKN dengan spesifikasi jurusan tata boga yang jumlahnya cukup banyak serta sudah memiliki pengalaman di bidang yang ditekuninya. “Adapun untuk panduan komposisi gizinya, agar sesuai dengan ketentuan, kami menggandeng Universitas Indonesia (UI),” ucapnya.
Ketua rombongan Komisi II DPR RI, Rifqinizamy Karyasuda mengapresiasi terobosan yang dilakukan Pemprov Banten dalam pelaksanaan program MBG.
Menurutnya, dengan dilibatkannya siswa SMKN, tidak hanya menjadikan mereka sebagai objek penerima bantuan, tetapi juga menjadi subjek dalam mata rantai program MBG. “Saya rasa ini patut dicontoh juga oleh daerah lain,” katanya.
Selain itu, pelaksanaan program MBG di Provinsi Banten juga lebih banyak melibatkan UMKM. Menurutnya, ini penting karena pada akhirnya tidak hanya pemerintah yang bekerja, tetapi juga ada keterlibatan aktif dari sektor swasta.
“Dan yang pasti anggaran yang disalurkan ini akan transparan karena kita juga akan diaudit oleh BPK,” pungkasnya.
Program dapur PKK di Banten cegah stunting
Sebagai informasi, jauh sebelum program MBG dilakukan, di Pemprov Banten ada dapur PKK yang salah satu programnya membuat makanan olahan untuk pencegahan stunting dan gizi buruk. Namun memang sasarannya masih terbatas pada balita.
PKK Banten bekerjasama dengan Posyandu dalam pelaksanaannya, hal itu berbuah manis sehingga angka stunting di Banten terus menurun. Menurut Pj Gubernur Banten, Al Muktabar mengatakan, program dapur PKK akan terus dilaksanakan untuk kebutuhan anak berkisar antara usia 0 sampai 60 bulan. (Mills/MC Prov Banten)