- Oleh Eko Budiono
- Jumat, 15 November 2024 | 13:17 WIB
: Pembukaan Sidang Raya ke-18 PGI mengusung tema “Hidup Sebagai Terang yang Membuahkan Kebaikan, Keadilan, dan Kebenaran” dan dibuka oleh Ketua Umum PGI, Pdt. Gomar Gultom. Pembukaan secara simbolis ditandai dengan pemukulan Gandang Toraja (alat musik perkusi tradisional) yang memeriahkan suasana.-Foto:Mc.GPM
Oleh MC GEREJA PROTESTAN MALUKU, Jumat, 8 November 2024 | 18:28 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 4K
Ambon, InfoPublik – Perhelatan gerejawi berskala nasional kembali digelar, kali ini di Tanah Toraja. Sidang Raya ke-18 Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) diselenggarakan dengan serangkaian acara penting Jumat.(8/11/2024).
Sebelumnya,perhelatan ini telah dilaksanakan Pertemuan Raya Perempuan Gereja (PRPrG) dan Pertemuan Raya Pemuda Gereja (PRPG) yang berlangsung dari 31 Oktober hingga 3 November 2024 di Makale. Selain itu, Sidang Majelis Pekerja Lengkap juga diadakan pada 6-7 November 2024 di Tangmentoe.
Rangkaian acara puncak ini berlanjut dengan Ibadah Pembukaan Sidang Raya ke-18 PGI di Tongkonan Ke’te’ Kesu’. Ibadah dimulai pada pukul 09.00 WITA dan dihadiri oleh Majelis Pekerja Harian (MPH) PGI, seluruh peserta sidang, serta tamu undangan. Berbagai prosesi menarik mewarnai acara pembukaan, termasuk tarian dan nyanyian tradisional yang memberi makna mendalam bagi para hadirin, sekaligus memperkenalkan budaya Toraja. Firman yang disampaikan pada ibadah pembukaan juga menjadi dasar kuat untuk memulai sidang.
Pembukaan Sidang Raya ke-18 PGI mengusung tema “Hidup Sebagai Terang yang Membuahkan Kebaikan, Keadilan, dan Kebenaran” dan dibuka oleh Ketua Umum PGI, Pdt. Gomar Gultom. Pembukaan secara simbolis ditandai dengan pemukulan Gandang Toraja (alat musik perkusi tradisional) yang memeriahkan suasana.
Agenda dilanjutkan dengan seremoni peresmian Sidang Raya ke-18 PGI yang ditandai dengan pemukulan Gendang oleh Menteri Agama, Dr. Nasaruddin Umar, MA, bersama Ketua Umum PGI, Dirjen Bimas Kristen, Gubernur Sulawesi Utara, Sekretaris Daerah Sulawesi Selatan, Penjabat Bupati Toraja Utara, Ketua Badan Pengurus Sinode (BPS), dan Ketua Panitia.
Dalam sambutannya, Menteri Agama mengingatkan agar "jangan ada jarak antara agama dan pemeluknya". Ia berharap agar ajaran agama tidak hanya diterima secara administratif, tetapi juga diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Pernyataan tersebut menjadi pengingat bagi 104 gereja di bawah naungan PGI untuk terus aktif dalam menjalankan misi Oikumenis dan bergereja dengan penuh semangat.
Sementara itu, Pdt. Gomar Gultom menegaskan bahwa PGI melihat dirinya sebagai bagian integral dari bangsa Indonesia. PGI berkomitmen untuk turut serta membangun negara dengan sinergi antara gereja dan bangsa. “Ada harapan kolektif untuk bergerak bersama membangun negara ini,” kata Gultom dalam sambutannya.
Seluruh rangkaian Ibadah Pembukaan Sidang Raya ke-18 PGI berjalan dengan penuh rasa syukur kepada Allah yang terus menyertai persidangan. Gereja Protestan Maluku (GPM), sebagai salah satu anggota PGI, juga merasakan kebahagiaan dan rasa syukur atas keterlibatan mereka dalam acara ini. Sebanyak 19 peserta dari GPM, yang terdiri dari lima utusan dan 14 peninjau, turut berpartisipasi dalam perhelatan akbar ini. Kehadiran GPM menunjukkan komitmen gereja dalam terus meningkatkan kualitas bergereja dan memperkokoh semangat Oikumenis.
Dengan semangat kebersamaan dan harapan besar untuk masa depan, Sidang Raya ke-18 PGI pun dimulai dengan optimisme yang tinggi, siap untuk membahas isu-isu penting dan memperkuat peran gereja dalam membangun bangsa.(Mc.GPM/Jean Sierjames/Eyv)