- Oleh Eko Budiono
- Jumat, 15 November 2024 | 08:49 WIB
: Sekretaris Daerah (Sekda) Penajam Paser Utara (PPU), Tohar, di sela-sela kegiatan Fokus Group Discussion (FGD) dengan tema “Sawit Berkelanjutan” yang berlangsung di Ballroom Hotel Ika Petung, Selasa (5/11/2024). (Foto: istimewa)
Oleh MC KAB PENAJAM PASER UTARA, Kamis, 7 November 2024 | 08:47 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 116
Penajam, InfoPublik – Sekretaris Daerah (Sekda) Penajam Paser Utara (PPU), Tohar, membuka secara resmi Fokus Group Discussion (FGD) dengan tema “Sawit Berkelanjutan” yang berlangsung di Ballroom Hotel Ika Petung, Selasa (5/11/2024).
Kegiatan ini merupakan inisiasi penelitian dari LPPM Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta dengan judul “Pengembangan Model New Market Entry Capability dengan Product Innovativeness, Brand Resonance, dan Marketing Capability pada Industri Sawit Berkelanjutan”.
Dalam kata sambutannya, Sekda PPU, Tohar mengatakan FGD ini terlaksana selain dari penelitian UPN Veteran Yogyakarta, tentunya Badan Pengelola Dana Sawit Perkebunan Kelapa Sawit yang telah menetapkan penelitian ini sebagai bagian dari upaya untuk memperluas pemahaman serta pengembangan sektor sawit di Indonesia melalui kolaborasi yang strategis.
“Semoga ini menjadi langkah awal dari banyak kolaborasi yang akan mengarah pada kemajuan dan keberlanjutan industri sawit.” ungkapnya
Menurut Tohar, tema “Sawit Berkelanjutan” merupakan topik yang sangat penting dan relevan, baik bagi pemerintah daerah, sektor industri, maupun masyarakat. Di Kabupaten PPU, sawit memiliki peran yang cukup besar dalam sektor agrikulture dan perkebunan, termasuk di dalamnya kelapa sawit yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah.
“Kita juga menyadari bahwa perkembangan industri ini perlu diimbangi dengan pendekatan yang berorientasi pada keberlanjutan. Artinya, bagaimana kita memastikan bahwa kelapa sawit tidak hanya membawa manfaat ekonomi, tetapi juga tetap menjaga keseimbangan lingkungan serta kesejahteraan masyarakat yang terlibat di dalamnya,” ujarya
Tohar juga menyambut baik kolaborasi yang terbentuk antara UPN Veteran Yogyakarta dengan beberapa universitas lain seperti Universitas Terbuka, Universitas Borneo, Universitas Fajar, dan Universitas Mulawarman dalam riset ini.
Sebab, kata tohar, Kehadiran para akademisi dan pakar dari berbagai universitas ini tentunya menambah nilai yang sangat positif bagi diskusi hari ini.
“Saya yakin bahwa pendekatan kolaboratif antar lembaga ini akan mendorong munculnya solusi dan inovasi dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada dalam industri sawit, khususnya dalam menciptakan model bisnis yang lebih adaptif, inovatif, serta mampu bersaing di pasar internasional,” tuturnya
Ia juga berharap, riset yang mengedepankan product innovativeness, brand resonance, dan marketing capability ini dapat memperkuat daya saing produk sawit nasional. Sehingga ke depannya produk di Daerah tidak hanya dikenal karena kuantitasnya, tetapi juga kualitas dan keberlanjutannya.
“Di sinilah pentingnya peran serta seluruh pemangku kepentingan, baik dari kalangan akademisi, praktisi, maupun pemerintah. Kabupaten Penajam Paser Utara mendukung penuh inisiatif untuk menjadikan industri sawit di daerah ini sebagai model industri yang berkelanjutan,” pungkasnya (DiskominfoPPU)