- Oleh MC KOTA PONTIANAK
- Rabu, 30 Oktober 2024 | 20:16 WIB
: Pemkot Pontianak Dorong Petani Budidaya Lidah Buaya | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Rabu, 30 Oktober 2024 | 20:11 WIB - Redaktur: Untung S - 68
Pontianak, InfoPublik – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DPPP) kembali menggalakkan penanaman lidah buaya bagi petani lokal. Komitmen tersebut disampaikan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, usai membuka Focus Group Discussion (FGD) tentang Pengembangan Lidah Buaya di UPTD Agribisnis Jalan Budi Utomo, Rabu (30/10/2024).
“Kita akan mengembalikan tanaman unggulan Kota Pontianak ini agar masyarakat mau menanam lidah buaya, sehingga menjadi ciri khas kota ini,” ujar Ani Sofian.
DPPP juga memberikan bantuan sarana pertanian kepada 10 kelompok tani di Kecamatan Pontianak Utara sebagai bagian dari upaya ini. Selain itu, Ani Sofian mengimbau hotel, rumah makan, dan restoran untuk menyediakan olahan lidah buaya dalam menu pembuka maupun penutup.
“Melalui FGD ini, kami berkolaborasi dengan narasumber dan mengundang petani lidah buaya. Selain memberikan bantuan bibit, kami juga akan menjalin kerjasama antara petani dan perusahaan yang mampu mengolah lidah buaya,” ungkapnya.
Potensi pertanian di Kecamatan Pontianak Utara perlu dioptimalkan. Ani Sofian juga berharap komoditas lainnya ikut berkembang bersamaan dengan penanaman lidah buaya.
“Keterampilan dan semangat yang telah dimiliki petani harus didorong untuk meningkatkan pendapatan mereka,” kata Pj Wali Kota.
Produksi lidah buaya di Pontianak mengalami penurunan dibandingkan tiga tahun lalu, terutama pasca-pandemi COVID-19. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak, Muchammad Yamin, menjelaskan bahwa produksi lidah buaya sempat mencapai 19 ribu ton pada 2019.
“Produksi menurun saat pandemi karena daya beli masyarakat ikut berkurang. Oleh karena itu, melalui FGD ini, kami mengupayakan huluisasi dan hilirisasi agar terintegrasi dengan arahan Pemerintah Pusat,” terangnya.
Ada sekitar 20 kelompok tani yang menjadi fokus pengembangan, dan beragam hasil olahan lidah buaya dipamerkan di UPTD Agribisnis, mulai dari produk kosmetik hingga kuliner. Yamin optimis bahwa dengan penggalakan kembali penanaman lidah buaya, perekonomian Kota Pontianak dapat meningkat.
“Kami berharap produksi lidah buaya dapat meningkat dan pemerintah akan kembali fokus mengutamakan komoditas ini,” jelasnya.
Salah satu penerima bantuan operasional berupa satu unit kendaraan bermotor roda tiga adalah Mas Hadang Hidayat, Ketua Kelompok Tani Sinar Fajar Tani di Kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara. Ia mengungkapkan rasa syukur atas bantuan dari Pemkot Pontianak.
“Ini adalah tossa kedua yang kami terima; yang pertama sudah sepuluh tahun yang lalu dan sekarang sudah tidak layak,” katanya.
Rencana awal kelompok tani yang dipimpinnya adalah menjajakan sayur-mayur keliling di Kantor Wali Kota Pontianak, Jalan Zainuddin. Ia menjelaskan bahwa kelompoknya sempat vakum dalam memasarkan hasil tani mereka.
“Tetapi kini sudah ada tossa baru, dengan semangat dan motivasi untuk memasarkan kembali dagangan kami,” tutupnya. (kominfo/prokopim/Gema Mahardhika)