- Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
- Sabtu, 23 November 2024 | 05:24 WIB
: Kanwil Kemenkumham Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banjarmasin terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan ketahanan pangan dan memberikan pembinaan kemandirian kepada warga binaan. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah penerapan metode hidroponik di Lapas Banjarmasin, yang memungkinkan warga binaan untuk belajar bercocok tanam secara modern.-Foto:Mc.Kalsel
Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN, Selasa, 5 November 2024 | 10:20 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 134
Banjarmasin, InfoPublik - Kanwil Kemenkumham Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banjarmasin terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan ketahanan pangan dan memberikan pembinaan kemandirian kepada warga binaan. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah penerapan metode hidroponik di Lapas Banjarmasin, yang memungkinkan warga binaan untuk belajar bercocok tanam secara modern.
Kepala Lapas Banjarmasin, Faozul Ansori, mengungkapkan bahwa program ini memiliki dua tujuan utama, yaitu menciptakan ketahanan pangan di lingkungan lapas dan memberikan keterampilan yang bermanfaat bagi warga binaan.
“Lapas Banjarmasin berkomitmen untuk mewujudkan ketahanan pangan sambil memberikan keterampilan yang berguna bagi warga binaan. Melalui metode hidroponik ini, kami berharap mereka dapat belajar bercocok tanam dengan teknik modern yang ramah lingkungan dan memiliki bekal keterampilan yang dapat mereka aplikasikan saat kembali ke masyarakat,”kata Faozul di Banjarmasin, Senin (4/11/2024).
Kegiatan hidroponik yang dilaksanakan di ruang khusus Lapas Banjarmasin mendapatkan sambutan antusias dari para warga binaan. Mereka terlihat semangat mengikuti setiap tahap proses, mulai dari penanaman bibit, perawatan tanaman, hingga pemanenan.
“Mereka sangat antusias mengikuti semua tahapan, mulai dari penanaman hingga pemanenan tanaman. Ini juga menjadi cara positif untuk mengisi waktu mereka dengan kegiatan yang bermanfaat,”ujarnya.
Menurut Faozul, penerapan metode hidroponik ini merupakan bagian dari inovasi Lapas Banjarmasin dalam menciptakan program pembinaan yang tidak hanya berfokus pada ketahanan pangan, tetapi juga pengembangan diri warga binaan.
“Dengan keterampilan yang mereka pelajari, diharapkan para warga binaan akan lebih percaya diri menjalani kehidupan yang lebih baik setelah bebas, baik dengan membuka usaha hidroponik sendiri atau bekerja di bidang pertanian modern,”tambahnya.
Selain meningkatkan kemandirian warga binaan, program ketahanan pangan berbasis hidroponik ini juga bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan luar, serta membangun kemandirian pangan di lingkungan lapas. Faozul menjelaskan bahwa hidroponik adalah metode bercocok tanam yang hemat air dan tidak memerlukan lahan luas, sehingga ramah lingkungan.
“Program ini mendukung keberlanjutan lingkungan, karena hidroponik lebih efisien dalam penggunaan air dan lahan. Selain itu, kegiatan ini juga membantu mengurangi ketergantungan pada pasokan luar,” jelasnya.
Melalui program ini, Lapas Banjarmasin berharap dapat menciptakan kegiatan yang tidak hanya produktif, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi para warga binaan. Pembinaan ini diharapkan menghasilkan dampak positif, baik bagi individu yang bersangkutan maupun masyarakat luas.(MC Kalsel/scw/YIN/Eyv)