- Oleh MC PROV GORONTALO
- Sabtu, 2 November 2024 | 17:05 WIB
: Jagung kering siap panen di Provinsi Gorontalo. (Foto: RAA)
Oleh MC PROV GORONTALO, Sabtu, 2 November 2024 | 21:47 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 254
Kota Gorontalo, InfoPublik - Luas panen jagung pipilan di Provinsi Gorontalo pada 2024 diperkirakan sebesar 128,18 ribu hektare. Jumlah ini mengalami kenaikan sebanyak 13,82 ribu hektare atau 12,09 persen dibandingkan luas panen pada 2023 yang sebesar 114,36 ribu hektare.
“Produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen pada 2024 diperkirakan sebesar 617,72 ribu ton,” kata Mukhamad Mukhanif, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, Jumat (1/11/2024).
Mukhanif mengungkapkan produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen ini mengalami kenaikan sebanyak 89,80 ribu ton atau 17,01 persen dibandingkan pada 2023 yang sebesar 527,92 ribu ton.
Sebelumnya, Mukhanif menjelaskan bahwa pada 2020, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang sekarang bergabung menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) secara resmi mengimplementasikan metode Kerangka Sampel Area (KSA) untuk pengumpulan data luas panen jagung.
Metode tersebut merupakan replikasi dari metode KSA yang telah digunakan untuk pengumpulan data luas panen padi sejak 2018. Implementasi metode KSA pada komoditas jagung dilakukan sebagai salah satu upaya untuk memperbaiki perhitungan produksi jagung.
Dengan menerapkan metode KSA, pengumpulan data luas panen jagung dilakukan secara obyektif dan modern sehingga data produksi jagung yang dikumpulkan dapat menjadi lebih akurat dan tepat waktu. Proses penyempurnaan perhitungan produksi jagung telah dilakukan dalam berbagai tahapan secara komprehensif.
“Secara garis besar, perhitungan data produksi jagung melibatkan data luas panen, produktivitas, dan angka konversi jagung,” ujar Mukhanif.
Secara lebih detail, data yang digunakan dalam perhitungan produksi jagung antara lain luas potensi lahan jagung di lahan sawah dan lahan bukan sawah, luas panen jagung dihitung berdasarkan hasil pengamatan fase tumbuh jagung melalui pengamatan lapangan survei KSA Jagung, produktivitas per hektare berasal dari Survei Ubinan berbasis rumah tangga yang dilakukan setiap subround, angka konversi jagung tongkol kering panen (JTKP) menjadi jagung pipilan kering (JPK) dengan kadar air 28 persen (JPK-KA28%) dan 14 persen (JPK-KA14%) menggunakan hasil Survei Konversi Jagung yang dilakukan pada 2020 (SKJG 2020).
“Berdasarkan hasil survei KSA jagung, realisasi luas panen jagung pipilan sepanjang Januari-September 2024 sebesar 103,58 ribu hektare atau mengalami penurunan sekitar 0,91 ribu hektare (0,87 persen) dibandingkan Januari-September 2023 yang mencapai 104,49 ribu hectare,” tutur Mukhanif.
Sementara itu, potensi luas panen jagung pipilan pada Oktober-Desember 2024 diperkirakan sekitar 24,60 ribu hektare. Dengan demikian, total luas panen jagung pipilan pada 2024 diperkirakan sebesar 128,18 ribu hektare atau mengalami kenaikan sebesar 13,82 ribu hektare (12,09 persen) dibanding 2023 yang sebesar 114,36 ribu hektare.
Luas Panen dan Produksi Jagung di Gorontalo, (angka sementara) puncak panen jagung pipilan pada 2024 terjadi di bulan April, dengan luas panen sebesar 26,85 ribu hektare. Sementara puncak panen pada 2023 terjadi di bulan Maret, dengan luas panen sebesar 17,19 ribu hektare.
Luas panen jagung hasil Survei KSA Jagung terdiri dari tiga jenis panen, yaitu panen hijauan, panen muda, dan panen pipilan.
Luas panen jagung hijauan sepanjang Januari hingga September 2024 mencapai sekitar 3,17 ribu hektare atau 2,95 persen dari total luas panen jagung. Sementara luas panen muda pada periode yang sama mencapai 0,95 ribu hektare atau 0,88 persen dari total luas panen jagung. (mcgorontaloprov)