- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Kamis, 21 November 2024 | 21:41 WIB
: Kepala Bapanas saat mengunjungi Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi DIY pada Senin (1/7/2024) guna mengikuti kegiatan “Gerakan Tanam Jagung”/Foto : Humas Bapanas
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Selasa, 2 Juli 2024 | 10:31 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 319
Jakarta, InfoPublik - Badan Pangan Nasional (Bapanas) bekerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong percepatan produksi tanam jagung dan padi di wilayah Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Percepatan ini dilakukan dari hulu hingga hilir.
Hal itu diungkap Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi ketika menghadiri “Gerakan Tanam Jagung” bersama Kementan dan Pemerintah Provinsi DIY di Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi DIY pada Senin (1/7/2024).
“Kita tentunya bersyukur pada hari ini kita bisa masih bisa melakukan panen dan diharapkan bisa melakukan percepatan tanam, karena salah satu yang menjadi harapan Bapak Presiden adalah bagaimana kita melakukan percepatan produksi kembali. Bapak Presiden dalam kunjungan ke beberapa tempat, itu beliau pastikan sendiri bahwa pompanisasi telah berjalan,” ujar Arief dalam siaran pers yang diterima InfoPublik pada Selasa (2/7/2024).
Arief juga mendorong Kementan agar dapat memastikan dukungan terhadap petani, misalnya benih dan pupuk. Sementara pihaknya mempersiapkan di fase pasca panen seperti penyerapan oleh peternak unggas dan mobilisasi stok dari daerah surplus ke daerah yang defisit.
Kepala Bapanas pun mengapresiasi dukungan Kementan dan Pemerintah Daerah Gunung Kidul dan berharap bisa memaksimalkan lahan yang tersedia untuk ditanami jagung dan padi sehingga para petani dapat menerima hasil yang melimpah.
“Ini luar biasa, karena sekian tahun lalu saya ke Gunungkidul, agak sulit nanam disini ya, karena airnya kurang, kondisinya tidak mungkin. Tapi hari ini ada lahan seperti ini yang bisa dimanfaatkan. Terima kasih kepada Kementan dan pemerintah daerah. Jangan ada satu jengkal pun yang tidak ditanam. Kalau ini ditanami jagung, pasti tentunya nanti para peternak kita bisa happy, karena jagung sangat diperlukan oleh para peternak. Jagung itu hari ini sangat menjanjikan,” ucap Kepala Bapanas.
Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Pemerintah bertanggung jawab penuh dalam menjaga harga pangan khususnya jagung dengan bergantung kepada produksi dalam negeri. Sehingga, stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dan pemenuhan pangan dalam negeri tidak mengandalkan impor dari luar.
“Seperti kata Bapak Presiden, itu memang tugas pemerintah dalam menjaga harga di setiap lini. Jadi saat harga jagung baik, harga padi baik, sehingga waktunya kita memang memproduksi dalam negeri. Saya diminta Bapak Presiden tentunya agar bergantung kepada produksi dalam negeri. Jadi jangan ketahanan pangan Indonesia itu didasarkan pada impor saja. Saya sampaikan lagi, hari ini waktunya kita produksi dalam negeri, sehingga kita bisa penuhi kebutuhan dalam negeri dan ini yang harus didukung oleh semua pihak,” tambah Arief
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa, Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementan Suwandi, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Ali Jamil, Sekretaris Daerah Provinsi DIY Beny Suharsono, Pemimpin Wilayah Perum BULOG Kanwil Yogyakarta Ninik Setyowati, beserta Kelompok Tani Sri Rejeki dan Karya Tani.