- Oleh MC KAB SERUYAN
- Kamis, 21 November 2024 | 17:26 WIB
: Memorandum of Understanding (MoU) antara BUMDes Kabupaten seruyan dengan PembeliMadu - Foto mc Kab Seruyan
Oleh MC KAB SERUYAN, Jumat, 1 November 2024 | 14:30 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 255
Banjarmasin, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Seruyan menggelar pelatihan intensif untuk meningkatkan kapasitas pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di seluruh kabupaten Seruyan, dalam mengembangkan usaha berbasis Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Kamis (31/10/2024).
Pelatihan ini diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMdes) serta Dinas Komunikasi, Informatika Statistik Dan Persandian (Kominfosandi, menghadirkan pemateri ahli, yakni Jawel Husin, seorang tokoh berpengalaman dalam pemberdayaan UMKM, serta Sarwo Edi Musafa, praktisi sekaligus pengusaha madu terkemuka dari CV. Gudang Madu Sumatera.
Pelatihan ini menyoroti potensi besar Kabupaten Seruyan dalam menghasilkan madu hutan berkualitas tinggi. Dengan luasnya wilayah hutan yang masih asri dan alami, madu hutan Seruyan memiliki daya tarik tersendiri di pasar domestik dan internasional. Tidak hanya madu hutan, namun masyarakat juga didorong untuk mengembangkan produk berbasis madu seperti sampo, sabun mandi, permen, dan berbagai produk kesehatan lainnya.
Jawel Husin dalam pemaparannya menjelaskan potensi alam Seruyan lebih dari sekadar hutan kayu atau tambang emas. Madu hutan yang dihasilkan dengan kualitas terbaik dapat membuka peluang ekonomi yang luas bagi masyarakat lokal Kabupaten Seruyan, terutama jika BUMDes mampu mengelolanya secara profesional.
Sementara itu, Sarwo Edi Musafa "juga memperkenalkan berbagai macam jenis madu, mulai dari madu hutan murni, madu ternak, hingga madu sintetis yang sering menjadi oplosan di pasaran. “Kesadaran akan keaslian madu dan kontrol kualitas adalah kunci untuk menjangkau pasar yang lebih luas, bahkan hingga mancanegara,” ungkapnya.
Kegiatan ini juga diharapkan mendorong terwujudnya Memorandum of Understanding (MoU) antara BUMDes di Kabupaten Seruyan dan CV. Gudang Madu Sumatera, yang dipimpin oleh Sarwo Edi. Kerja sama ini diharapkan dapat memfasilitasi akses pasar yang lebih baik bagi produk madu Seruyan dan meningkatkan kualitas produk melalui pendampingan berkelanjutan.
Menurut Taufikur Rahman, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMDes) Kabupaten Seruyan,
“Harapan kami dengan adanya pengembangan dan potensi BUMDes khusus madu ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani madu di Kabupaten Seruyan sekitar hutan. Dengan potensi bahan baku madu yang melimpah dan adanya pelatihan pengolahan madu yang disampaikan oleh Pak Sarwo Edi Mustafa danJawel Husin, kami berharap masyarakat desa terdorong untuk menjaga hutan dalam mengembangkan ekonomi mereka, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa di Kabupaten Seruyan,”imbuhnya.
Salah satu Peserta Pelatihan Harmenson, dari Desa Buntut Sapau mengatakan saya sangat setuju dan tertarik dengan materi yang disampaikan terkait budidaya dan pelestarian lebah yang dipaparkan oleh pemateri, karena hal ini sangat mendukung keberlangsungan dan perkembangan BUMDes di Kabupaten Seruyan, khususnya di Desa Buntut Sapau dan beberapa desa lain yang telah menjalin kerja sama dalam MoU. Kami berharap agar ke depannya produksi madu dapat terus berkembang dan meningkat kualitasnya.
Melalui pelatihan ini, Kabupaten Seruyan diharapkan mampu mengukuhkan posisinya sebagai salah satu kabupaten produsen madu hutan berdaya saing tinggi, sekaligus membuka peluang usaha baru yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. (mc Kab Seruyan/eyv).