- Oleh MC PROV ACEH
- Kamis, 26 Desember 2024 | 23:34 WIB
: Kapolda Aceh Irjen Achmad Kartiko, Penjabat Gubernur, Pangdam IM, bersama pejabat forkopimda berziarah di kuburan massal Ulee Lheue dalam rangka mengenang dan refleksi 20 tahun tsunami Aceh di Desa Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, Kamis (26/12/2024).
Oleh MC PROV ACEH, Jumat, 27 Desember 2024 | 00:10 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 116
Banda Aceh, InfoPublik - Kapolda Aceh, Penjabat Gubernur, Pangdam IM, bersama pejabat Forkopimda, berziarah di kuburan massal Ulee Lheue dalam rangka mengenang dan refleksi 20 tahun tsunami Aceh di Desa Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, Kamis (26/12/2024).
Acara ziarah yang berlangsung khidmat ini juga dihadiri oleh keluarga korban dan masyarakat setempat. Dalam prosesi ziarah, para tokoh dan peserta lainnya melakukan penyiraman air bunga ke makam sebagai bentuk penghormatan mendalam kepada para korban. Suasana penuh haru terasa kental sepanjang acara, terlebih ketika para keluarga korban hadir dengan membawa kenangan dan doa bagi orang-orang tercinta yang telah pergi.
Acara dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh ulama terkemuka, K.H. Abdullah Gymnastiar (AA Gym). Doa ini ditujukan untuk memohonkan ampunan dan rahmat bagi para korban serta meminta kekuatan bagi masyarakat Aceh agar terus bangkit dari berbagai cobaan.
Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM) Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal menyampaikan, peringatan ini bukan hanya sebagai penghormatan terhadap para korban, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya meningkatkan kesadaran dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana.
“Tragedi ini mengajarkan kita tentang kekuatan solidaritas dan kebersamaan. Masyarakat Aceh telah membuktikan bahwa dengan persatuan, mereka mampu bangkit,” ujar Pangdam IM.
Hal senada juga disampaikan Kabid Humas Polda Aceh Kombes Joko Krisdiyanto. "Pentingnya mitigasi bencana dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana di masa depan. Hal itu juga tidak terlepas dari kamtibmas yang kondusif di Aceh," katanya
Joko juga menyampaikan, pihaknya menyiapkan sebanyak 500 personel untuk mengamankan tiga titik lokasi peringatan dua dekade tsunami, yaitu di kuburan massal Siron, kuburan massal Ulee Lheue, dan lokasi acara puncak di Masjid Raya Baiturrahman, Kota Banda Aceh.
Acara yang penuh makna ini diakhiri dengan refleksi bersama, di mana para peserta diajak untuk mengenang kembali betapa beratnya tragedi tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004. Dalam suasana yang penuh keheningan, semua yang hadir menyadari betapa pentingnya menjaga semangat kebersamaan dalam menghadapi segala tantangan di masa depan.
Peringatan 20 tahun tsunami Aceh ini tidak hanya menjadi momen mengenang masa lalu, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi sekarang dan yang akan datang untuk terus menjaga kewaspadaan, solidaritas, dan semangat kebersamaan dalam menghadapi kehidupan. (Mc Aceh/01/03r)