Diskan Gelar Bimtek Pengembangan Usaha Budi Daya Ikan Lele Sistem Bioflok dengan Kolam Bundar

Dringu, InfoPublik – Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Probolinggo berkolaborasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur menggelar bimbingan teknis (bimtek) pengembangan usaha budidaya ikan lele sistem bioflok dengan kolam bundar di UPT Pengembangan Budidaya Air Tawar/Payau, Rabu (30/10/2024).

Kegiatan ini diikuti oleh 20 orang yang merupakan pembudidaya ikan lele dari Desa Dandang Kecamatan Gading, Desa Negororejo Kecamatan Lumbang, Desa Banjarsari Kecamatan Sumberasih serta Desa Leces dan Desa Jorongan Kecamatan Leces.

Selama kegiatan mereka dipandu oleh narasumber terdiri dari JF Akuakultur Muda Diskan Kabupaten Probolinggo dan Tim Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Jawa Timur. Materi yang diberikan di antaranya kebijakan Diskan terkait budi daya ikan, persiapan air budidaya, penebaran benih lele pengelolaan, pembesaran dan analisa usaha budidaya lele serta Teknik budidaya ikan lele sistem bioflok dengan kolam bundar.

Dalam kesempatan tersebut diserahkan secara simbolis sarana dan prasarana budi daya ikan lele sistem bioflok kepada para Pokdakan (Kelompok Pembudidaya Ikan) yang masing- masing mendapatkan kolam terpal bundar sebanyak 4 unit, blower sebanyak 1 unit, pakan pelet apung sebanyak 600 kg, benih ikan lele sebanyak 8.000 ekor, serok panen sebanyak 1 unit, Probiotik cair sebanyak 6 botol dan bak greding sebanyak 4 buah.

Kepala Diskan Kabupaten Probolinggo Achmad Aruman melalui Kepala Bidang Perikanan Budidaya Wahid Noor Azis mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan baru bagi pembudidaya baru serta mengenalkan metode budidaya lele hemat air yaitu budidaya ikan lele sistem bioflok.

“Sasarannya meningkatnya pengetahuan dan teknologi baru kepada pembudidaya ikan lele tentang teknik budidaya ikan lele system bioflok, pembudidaya mengenal teknik budidaya ikan lele sistem bioflok serta meningkatnya kemampuan pembudidaya dalam mengenali dan penanganan penyakit ikan lele,” katanya.

Wahid menerangkan ikan lele merupakan komoditas budi daya air tawar yang sangat digemari oleh masyarakat. Dalam 15 tahun terakhir Kabupaten Probolinggo telah mengembangkan ikan lele dengan sistem air tenang dengan memanfaatkan pekarangan dan tersebar dari dataran pantai sampai daerah pegunungan. Hal ini terlihat dari peningkatan produksi lele dari tahun ke tahun dan pada 2023 sebesar 682,6 ton.

“Setiap tahun banyak pembudidaya baru yang mengembangkan ikan lele sebagai diversifikasi untuk penghasilan tambahan. Ini tentu menjadi tugas bagi Dinas Perikanan untuk memberikan bimbingan dan mengembangkan teknlogi budidaya baru yang dapat menjangkau semua wilayah terutama yang kekurangan air,” jelasnya.

Menurut Wahid, ikan lele tidak lagi hanya sekedar untuk meningkatkan pendapatan tetapi juga menjada sarana untuk mengenalkan ikan sebagai menu makan sehari-hari dalam pemenuhan gizi keluarga terutama untuk mencegah stunting. Salah satunya melalui pengembangan usaha budidaya ikan lele sistem bioflok dengan kolam bundar.

“Keuntungan penerapan teknologi bioflok yaitu sedikit pergantian air (efesiensi dalam penggunaan air), padat tebar yang dapat mencapai 2 kali penebaran biasa, produktifitas tinggi, efesiensi terhadap pakan yang diberikan dan efesiensi juga terhadap lahan yang ada, pembuangan limbah lebih sedikit serta ramah lingkungan,” pungkasnya. (MC Kabupaten Probolinggo/wan/son)

)